Cara Mengurangi Sampah Plastik di Indonesia

Sebetulnya saya jarang belanja ke supermarket karena masih tinggal di rumah ortu, jadi bahan makanan masih mama yang beliin. Biasanya dapat tugas anter dan temenin beliau belanja aja. Saya pribadi gak ingin memaksakan zerowaste pada keluarga, kalau keluarga tertarik, biar mereka yang dengan sadar tertarik perlahan, tapa paksaan. Jadi, ya mama kalau belanja masih pake kantong kresek. Sebenarnya, untuk seorang pemula ini adalah tantangan sendiri. Ini bisa bikin niat kita untuk menerapkan zero waste jadi ilang-ilang timbul, macem tentara angkatan laut malaisya ckck 
Pada suatu ketika, mama minta saya yang belanja ke salah satu supermarket, sebut saja Gri*a. Item yang harus dibeli hanya apel greenish smith buat mama ngejus, telor, sama sabun.  Inisiatiflah pingin pake tas belanja sendiri.



*ada beng-beng juga nyelip hehe

Saya bawa satu tas belanja yang agak besar, tapi memang belum kepikiran buat bawa wadah juga buat telor dan apel. Masih rada kaku-kaku gimana gitu, masing ngerasa belum terima atau nantinya ternyata petugasnya melarang pake wadah belanja sendiri buat telor sama apelnya #lol

Tibalah di kasir, kemudian saya bilang,
“Mbak, saya pake tas belanja sendiri ya”

Mbaknya cuma diem aja, terus ambil tas belanja yang saya sodorin.
Terus dia nanyain “ Ini gapapa satuin aja?” secara ada telor, kan.

Saya bilang “Gak apa-apa mbak, di taro di atas aja”

Ternyata memang niat saya tidak disambut terlalu baik. Tapi sudahlah saya anggap mungkin mbaknya lelah dengan kehidupan yang fana ini *loh. Setelah beberapa lama saya belanja lagi disana sama mama, dan kantong plastiknya itu ternyata ada barcode-nya. Saya lupa perhatiin struknya apa jadinya berbayar atau enggak.

Sekitar tahun 2016 kebijakan penggunaan kresek berbayar ini mulai diujicobakan. KLHK mengumumkan periode uji coba mulai dari 21 Februari hingga 31 Mei 2016, atau sekitar 4 bulan. Setalah habis masa percobaannya, KLHK mengeluarkan surat edaran bahwa kebijakan ini diserahkan pada masing-masing Pemda. Ini membuat pihak Ritel yang biasanya punya cabang di berbagai wilayah, merasa kebingungan karena ada daerah yang ingin meniadakan kantong plastik, seperti Banjarmasin ada juga yang tidak. Namun, akhirnya disepakati bahwa kantong plastik diberikan lagi secara gratis.

Sebenarnya masih ada beberapa perusahaan ritel yang sampai sekarang masih menerapkan plastik berbayar. Kalaupun tidak berbayar perusahaan ini masih memberi penawaran pada konsumen untuk tidak menggunakan kresek. Kita sebagai konsumen jadi bebas memilih. Malah mbaknya kayak yang bahagia kalau kita minta gausah pake plastik. Contohnya di Borma, Super Indo atau di minimarket, Alfamart.
Jadi kalau buat kebutuhan pribadi yang saya belanja sendiri kayak bedak, face wash, daycream, saya lebih prefer belanja ke Borma. Tambah lagi barang yang saya beli ukurannya kecil-kecil jadi bisa langsung saya masukkan ke tas, tanpa kresek ataupun kantong belanja.

Saya berharap semoga kebijakan ini bisa ditindaklanjuti kembali. Semoga semakin banyak pelaku usaha yang mendukun gerakan tanpa plastik ya, bukannya ujungnya untung di mereka juga, penyediaan plastik kan jadi berkurang.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Salsa Hans Jebb Gel Skin Cleaner

Solusi Rambut Rontok dalam 14 Hari : Review Natur Hair Tonic Extract Gingseng & Aloe vera

Cerita Liburan ke Jogja