Menspad Review : Memang tahan bocor ?


Wacana membeli menspad sebetulnya sudah digadang-gadang sejak awal tahun 2018, saat mulai berniat mengurangi sampah pribadi. Ternyata realisasinya baru terjadi bulan September. Sebulumnya menspad itu apa sih ?


Menspad atau menstrual pad adalah pembalut yang terbuat dari kain. Pembalut ini dapat dicuci dan dipakai berulang kali. Biasanya bagian bawahnya dilapisi dengan bahan anti bocor, yang akan menahan 


Kenapa harus pakai menspad ?

Pembalut wanita merupakan salah satu benda yang sulit untuk di daur ulang. Ini karena lapisannya yang banyak dan kompleks sehingga dalam proses recycling akan sangat sulit memisahkan komponen-komponen di dalamnya. Sama halnya dengan popok. Itupun kalau kita niat memisahkannya dan memberikan pada tempat daur ulang. Kalau dibuang ke tempat sampah? ya sama seperti sampah plastik lainnya, akan bertahan sekian ratus tahun di alam.

Menspad yang kubeli merknya Azza, salah satu merk terbanyak dan terrmurah di Shopee. Setelah dua hari menspad sampai di rumah, kebetulan masuk waktu haidku. Gak lupa menspadnya dicuci dahulu dengan sabun cair. Cukup bersihkan dengan tangan saja, tanpa mesin cuci, tanpa sikat biar gak berbulu. Pada percobaan pertama, aku sengaja masih pula menggunakan pembalut regulerku. Penasaran dengan daya tahannya, aku pakai menspad ini pada malam hari.

Sumber : Bukalapak
Setelah update tentang ini di instagram banyak sekali yang tanya,
“ Emang tahan bocor mi? Darah haid aku banyak banget soalnya.”
 .
Pada kasusku, darah haid yang keluar tergolong tidak terlalu banyak. Pada kondisi “banyak-banyaknya” ini aku mengganti pembalut 4-5 jam sekali. Volume terbanyak biasanya hari pertama dan kedua. Sementara hari ketiga-ketujuh, aku berganti pembalut sekitar 6-7 jam sekali (3 kali/hari), se-sedikit itu. Saat mencoba menspad pada malam hari sekitar 5-6 jam, Alhamdulillah doi kuat menampung darah darahku. Menspadku yang 30 cm cuma terisi sekitar setengahnya.

Teman-teman yang bercerita padaku, banyak yang punya kasus darah haid super banyak. Paling banyak, bisa ganti pembalut yang panjang, 2 jam sekali. Wadaw. Bisa gak sih teman-teman yang punya kasus seperti ini pakai menspad juga ? Bisa banget, dengan beberapa syarat:
- Lebih aman pakai saat sedang di rumah, atau saat malam hari
- Kalaupun mau bener-bener ganti menstrual pad semua, harus effort buat cuci pembalutnya di toilet kantor misalnya dan bawa wetbag sendiri untuk menyimpan si menspad yang sudah dicuci.

Sumber: Menspad.org
Apa saja sih kekurangan dan kelebihan yang yang kamu dapat dari penggunaan menstrual pad ?

(+) Plus
+ Jauh lebih hemat
Kalau kamu bisa menghabisakan sekitar 20 ribu tiap bulannya, berarti kamu mengeluarkan 240 ribu setiap bulannya. Dengan harga yang sama, kamu bisa mendapatkan 10 menstrual pad kulitas tinggi, yang akan awet dipakai untuk 5 tahun mendatang. Waaaaw.. Lumayan kan kalau 20 rb tiap bulannya kamu simpan untuk keinginanmu yang lain. 

+ Lebih Ramah Lingkungan
Sampah kita adalah tanggung jawab kita. Dengan mengganti pembalutmu menjadi pembalut kain, artinya kamu sudah jadi wanita yang lebih bijak. Menyertakan tidak hanya kepentinganmu dalam menentukan sesuatu, tapi juga dampak yang akan dihasilkan dari apa yang kamu pilih. Ini juga artinya kamu menghargai dan memperjuangkan masa depan anak-anakmu kelak, karena bagaimanapun kesehatan dan ketahanan bumi, tergantung bagaimana generasi sekarang memperlakukannya. 

+ Jauh Lebih Sehat
Masih ingat dengan ditemukannya klorin pada beberapa merk pembalut di Indonesia. Jumlah tertinggi ditemukan pada salah satu merk yang terkenal loh hohoho
Klorin dapat ditemukan dalam bentuk cair atau gas. Biasanya unsur kimia ini digunakan sebagai pemutih dalam pembuatan kertas, pembuatan pestisida, karet dan pelarut. Klorin ini dapat mempengaruhi kesehatan dengan menimbulkan iritasi pada mata, kulit dan saluran pernafasan. Apabila terdapat dalam pembalut, klorin dapat menyebabkan gatal-gatal, iritasi, keputihan sampai kanker.

Dari pengalaman pribadi, saat hari-hari terakhir dimana darah haid yang keluar sudah minim, tapi tetap merasa kudu pakai pembalut, kulitku sering gatal-gatal. Mungkin ini juga dalah satu efek dari zat kimia entah itu klorin atau bahan lainnya.

Setelah tanya sama mama, doi pun baru pakai softex mulai SMA. Artinya pembalut muncul sekitar tahun 80an. Sebelumnya, ketika datang bulan mama dan nenek kita hanya pakai kain tebal atau handuk saja. Ini terbukti bahwa sebetulnya kain pun cukup untuk menyerap darah haid.

(-) Minus
Setelah pemakaian menspad ini ada beberapa konsekuensi yang harus diterima :
- Harus rajin nyuci
Konsekuensinya kita memang harus rajin nyuci hehe Tapi jangan kahawatir ada kabar baik. Menurutku, menspad ini sangat mudah dicuci. Bahan dasarnya yang merupakan kain, membuat darahnya terperangkap di serat seratnya yang kecil. Namun, ketika dibersihkan sangat mudah hilang. Perlu digosok sedikit dengan sabun cair, untuk memastikan darah hilang sampai ke bagian dalam plus biar wangi aja gitu kan.  Malah menurutku, pembalut biasa lebih sulit untuk dibikin bersih banget sampai gak ada bercak darah.
- Agak lama kering
Butuh paparan sinar matahari langsung untuk membuat menspad ini kering. Kalau cuma di-angin angin saja, butuh waktu seharian sampai kering. Jadi memang kalau mau hijrah menyeluruh ke menspad ini harus sedia cukup banyak, at least buat besoknya udah ready yang kering. Aku belum coba keringin di mesin pengering sih hehe mungkin ada yang mau coba?                
- Agak ganjel
Kemarin menspad yang aku beli adalah ukuran terbesar alias 30 cm (night series). Tebalnya hampir 0,7 cm, jadi lumayan ganjel kalau lagi duduk. Tapi kalau day series dan pantyliner-nya gak setebal itu sih. Dan lagi banyak merk lain yang harganya lebih mahal, dan biasanya lebih tipis tapi daya serapnya makin oke, nah itu bisa jadi pilihanmu.


Tips memilih menspad
Kenali volume darah haidmu
Dengan begini kamu akan tahu seri apa yang kamu butuhkan apakah perlu night, day, pantyliner, atau kamu butuh punya semuanya. Volume darahmu juga menentukan berapa jam sekali harus ganti, berapa jumlah pembalut yang kamu butuhkan dalam sehari. Untuk percobaan pertama, bisa dipadukan dengan pemakaian pembalut biasa dahulu.

Pilih sesuai budget
Kalau kamu punya budget lebih, membeli menspad yang kualitas premium akan semakin baik. Selain daya serap dan kenyamanannya, kualitas yang bagus tentu akan bertahan dalam waktu yang lebih lama pula tentunya dengan perawatan optimal.

Sumber : Today Trendy 4U
Buat teman-teman yang sudah menikah, aku sarankan pakai Menstrual Cup sih. Ini jauh lebih higienis dan simple, plus no ribet cuci-cuci. Bahas menstrual cup- nya nanti ya kalau aku udah nikah dan udah cobain produknya.muehehe Walaupun katanya menstrual cup ini aman digunakan untuk perawan, tapi buat kita orang Asia tetap saja memasukkan sesuatu benda asing ke bagian intim tentu agak tidak biasa ka:)
Jadi, mulailah dari menspad yang lebih aman.
Sekian tips dariku, semoga kamu mulai teracuni memilih menggunakan menspad yaa


Semoga bermanfaat,
Hugs

Komentar

  1. Kalau aku Alhamdulillah ga punya kasus darah haid yang banyak banget ampe harus 2 jam sekali ganti pembalut, jadi menspad ini cocok aku pake bahkan di kantor sekalipun. Soalnya kantor saya kayak rumah, hehe. Jadi nyaman nyaman aja kalau harus cuci di kamar mandi kantor. Aku masih belum berani pake mens cup walaupun udah nikah. Masih takut ngilu pas maké nya. Ahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. ehehe mantaaps teeh, iya teh sama sih aku juga :)lanjutkaan teeh hehe
      emang agak ngilu sih keliatannya juga walau kata orang orang mah enakeun cenah bahkan bisa dipake renang :)

      Hapus
  2. Dulu zaman masih muda selalu banjir dan belepotan kemana mana.. tp makin dewasa berkurang kadar darah yg keluar.. mungkin yah. Hahaa
    Mau nyoba menspad tp jarijiben gk yah?

    BalasHapus
  3. kak mau tanya kalo yang merek azza itu bagian punggung pad ny bahannya anti air gk? kyak plastik gt?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya ada bahan seperti plastik yang dimasukin di dalemnya mba.. anti bocor kok..cuma agak tebal aja kl yg merk azza ini

      Hapus
  4. Untuk nyuci menspad sy sama seperti mbak..trus ngeringkannya diputer di pengering mesin cuci, lalu dijemur di sinar matahari..sejauh ini aman2 saja

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Salsa Hans Jebb Gel Skin Cleaner

Solusi Rambut Rontok dalam 14 Hari : Review Natur Hair Tonic Extract Gingseng & Aloe vera

Cerita Liburan ke Jogja