![]() |
Foto ini diambil di Desa Karangwangi, Cianjur 2016. Tempat penelitian skripsiku :) |
Ada momen dimana kita merasa hampa,
melakukan hal seperti biasa setiap harinya, no
excitement. Adapula yang malah punya hari-hari yang berwarna, pergi ke
tempat berbeda setiap harinya, bertemu orang-orang baru, dapat pengalaman baru
namun tetap merasa “biasa saja”. Kalau lagi merasa seperti ini, tandanya kita
sedang jauh dengan diri kita sendiri. Bukan hanya orang lain yang perlu diajak
berkomuniaksi, jiwa kita pun perlu. Dengan berkomunikasi dengan diri sendiri,
kita makin tahu apa yang dibutuhkan dan lebih mengenal diri sendiri. Ada
sinyal-sinyal yang datang dan dengan mendengarkan diri ini, kita tahu apa yang
harus dilakukan untuk menanggapi sinyal tersebut.
Dalam rangka mengenal diri sendiri, aku biasanya perlu menuliskan perubahan apa saja yang dilewati baik positif dan negatif
misalnya dalam waktu setahun, resolusi apa yang sudah tercapai, mana yang belum
dan bagaimana langkah yang harus kita ambil agar tetap stay on track. Dari tulisan tersebut kita juga bisa tahu ternyata
setiap insan punya keunikan masing-masing, termasuk diri kita sendiri. Ini akan
membuat kita semakin bersyukur sambil meningkatkan percaya diri. Ini adalah lima fakta tentang diriku yang ingin kubagi :
- Pecinta Kucing
Menurutku binatang paling lucu di dunia adalah
kucing, udah gak ada bandingannya. Sudah sejak kelas 5 SD pelihara
kucing, ada yang udah sampai punya cucu pula, pokoknya sudah berganti-ganti generasi.
Seluruh kucing yang pernah dan sedang pelihara sampai saat ini adalah ras
lokal. Biasanya kucing temuan di jalan, yang ngeong-ngeong minta makan, dibawa
ke rumah akhirnya betah dan beranak pinak. Rekor terbanyak jumah kucing yang
pernah dipelihara sekitar 14 ekor dalam satu waktu. Saat itu pula populasinya
langsung menurun drastis karena harus dipindahkan ke rumah saudara atau dilepas
ke pasar, saking banyaknya dan saking sudah terlalu seringnya mama protes
tentang kucing. Kucingku sekarang 2 ekor, dua—duanya warnanya hitam dan jantan, demi menghindari ledakan populasi. Jadi ya begitulah, hari-hariku penuh
dengan polah tingkah mereka. Kucing buatku bukan sekedar bola bulu yang
bergerak, mereka pendengar yang baik dan peka dengan perasaan kita.
- Hobi Ngepel
Memang agak aneh, tapi ya kuakui salah satu
hobiku adalah ngepel. Kegiatan ini menurutku menyegarkan otak karena membuat
sesuatu menjadi bersih. Mungkin juga kulit telapak kaki ini agak sensitif, jadi
kerasa aja mana lantai yang perlu dipel mana yang belum. Lantai yang disapu
saja menurutku belum cukup, apalagi kalau ada bekas bekas cipratan minyak habis
masak, wooh udah paling gatel. Uniknya, hobi ini gak kenal waktu, walau jam 10
malam sekalipun kalau lantainya menurutku harus dipel, yang tetap dipel. Kalau
rumah masih berantakan, lantai gak kondusif susah buatku untuk mengerjakan
tugas lain seperti nulis atau ngerjain tugas kuliah. Jadi, ngepel dulu, tenang
kemudian hihi
- Suka pedes, tapi gak kuat pedes
Mengalirnya darah Minang di tubuh ini
membuatnya memang sangat familiar degan sesuatu yang pedas. Walaupun
sesungguhnya pedasnya orang Minang jauh beda dengan pedasnya tatar Sunda,
tempat daku lahir dan dibesarkan. Minang itu pedasnya, cabe keriting kalau Sunda
pedasnya cengek alias cabe rawit. Aku
gak bisa gak makan kalau tak ada sentuhan cabainya, walau sekedar cabe gendot,
saos, atau pedas merica. Namun, juga gak kuat kalau pedasnya keterlaluan. Kalau
beli makanan yang ditambahakan sambal, saya selalu minta “pedasnya sedang aja
yaa”.
- Not really fan of something
Kusering merasa iri kalau orang lain punya seorang
idola, yang dia hafal tanggal lahirnya, silsilah keluarganya, sampai perintilan
fakta terdalam tentang idolanya tersebut. Kalau boleh dibilang aku gak pernah
punya idola sebegitunya. Kalaupun misalnya suka sama seorang tokoh, ya cuma sekedarnya
saja. Suka karena suatu aspek misalnya suaranya bagus, laginya enak didengar,
tulisannya nyaman dibaca, karyanya menarik, atau jasanya sangat berpengaruh, sudah
sampai situ saja. Apa ada teman-teman yang juga sama denganku ?
- Mudah Terdistraksi
Ini salah satu penyakit yang kupunya, mudah
terdistraksi. Terutama kalau lagi ngerjain sesuatu di depan laptop, paling susah
buat menahan gak ngecek handphone. Hal-hal
yang ada di handphone ini yang kadang membuatku malah mengesampingkan apa yang
sedang dikerjakan di laptop. Terkadang masih sulit buatku untuk mengontrol
diri, tapi beberapa upaya terus dilakukan. Ketika sedang mengerjakan sesuatu di
laptop, untuk memfokuskan diri biasanya aplikasi Spotify kunyalakan. Jadi, cukuplah musik yang mendistraksiku, tak
perlu yang lain.
Tulisan ini dalam rangka ikut BPN 30 Days Blog Chaellenge hari ke-6, 5 Fakta tentang Diri Sendiri. Terima kasih buat BP Network, para blogger jadi punya ide mau isi tulisan apa. Kuy ikutan juga :)
Artikel yang bagus sekali... Salam dari tasikmalaya
BalasHapusjellygamat.id
Terima kasih mbaa.. salam kenal dari Bandung :)
BalasHapuswah dirimu pecinta kucing ya beb
BalasHapusbetul teeh :)
Hapussampe pernah dibilang mother of cat waktu kuliah gegara kalau ada kucing dimana mana pasti pengen pegang ehehe