Untuk Para Pejuang Tesis, Tarik Nafas !

Unsplash : Nathan Dumlao
Sudah lama sekali rasanya tidak menumpahkan segala pikiran dalam blog pribadi ini. Akhir-akhir ini banyak sekali hal yang berputar dalam pikiran. Satu-satu menemukan jalan keluarnya tapi beberapa masih menagih penyelesaian. Sering lupa kalau menulis bisa jadi salah satu cara untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan.

Teman-teman pernah gak sih merasa demotivasi?

Ngerjain apa-apa males

Ngerasa gak punya tujuan

Jenuh

Bosan

Gampang sekali lari dari tanggung jawab

Menunda-nuda

Yap. Beberapa hal ini lah yang sedang aku rasakan. Hidup rasanya cepat sekali berlalu, namun belum banyak yang kamu kerjakan. Terutama buatmu yang sedang berjuang menyelesaikan tugas akhir, skripsi, tesis maupun disertasi. Kamu gak sendirian :") Aku jadi pingin cerita kenapa aku meraasa tesis yang sedang kukerjakan ini kok rasanya tidak semulus waktu skripsi dulu.

Skripsiku mengambil judul dari salah satu penelitian dosen, jadi bagian dari riset Professorku. Judul sudah ada, kita tinggal pilih. Sekali buat draft Usulan Penelitian, tidak banyak yang harus diperbaiki. Malah waktu itu aku mengambil data terlebih daulu ke lapangan, kemudian sidang UP. Ke lapangan lagi setelahnya untuk melengkapi data yang belum lengkap.

Waktu skripsi, kami bekerja dalam tim. Tempat penelitianku di Cianjur Selatan, Desa Karagwangi, Kecamatan Cidaun, deket banget kalau mau main ke Rancabuaya. Kami punya tema penelitian masing-masing, namun ditempatkan di satu tempat. Punya partner mengambil dan mengolah data, bisa saling diskusi satu sama lain, ada teman menemukan solusi saat ada kendala. Ini semua aku sadari setelah aku mulai survey ke tempat penelitian untuk Tesisku. Ternyata perjalanan skripsiku jauh lebih mudah.

Tesisku? Sudah tiga kali berganti judul. Walaupun topiknya tidak berbeda jauh, ada beberapa bab yang memang harus dirombak besar-besaran. Kali ini, aku harus menjalani penelitian sendiri. Mulai dari survey awal, mencari desa yang pas dengan topik penelitian. Mungkin sudah 5 kali aku survey ke kecamatan tersebut. Sudah dua kali aku pergi ke kantor desa, bilang "deal" sama tokoh desanya, ternyata aku gak jadi penelitian disana :" Desa yang terakhir ini insya Allah sudah mantap ku pilih sebagai desa penelitianku. Bismillah.
(Next aku akan cerita apa tema penelitianku dan kenapa itu yang aku ambil).

Kadang masih terbayang di pikiranku,
Nanti harus jalan-jalan di desa sendiri
Harus menyambangi satu persatu rumah reponden sendiri
Harus wawancara sendiri
Semuanya terasa menakutkan :"

Namun, aku ga bisa berhenti begitu saja. Aku sendiri yang harus merubah pola pikirku. Bagaimanapun itu semua hanya ketakutan karena ketidaktahuan. Mengapa aku harus berpikir seolah-olah aku makhluk asing dari planet lain, aku dan penduduk desa sama-sama makan nasi kok. Kenapa aku harus merasa sendiri ? Kemana pun kaki ini melangkah, Allah dan malaikatnya selalu mendampingiku. Aku harus kembali menanamkan mindset kalau aku datang ke sana, sebagai seseorang yang ingin belajar dari masyarakat. Belajar dari penduduk yang masih erat dengan tradisi dan kearifan lokalnya dalam kehidupan sehari-hari.

Aku ke desa untuk belajar !

Selain itu, sudah hampir 4 bulan aku memang jarang ada di kampus. Datang ke kampus kalau memang ada bimbingan saja, atau menonton sidang seniroku. Alasannya, karena memang mata kuliahku sudah habis, tinggal urusan tesis yang harus diselesaikan. Teman-teman sekelasku juga hidup dengan dunianya masing-masing, jarang berdiam lama di kampus seperti saat kami masih ada kuliah di kelas. Ini juga akan kurubah. Aku akan ke kampus lagi sesering mungkin, setiap weekday, seperti mahasiswa pada umumnya. Entah hanya alasanku saja, tapi aku merasa mengerjakan tesis di rumah seperti kurang efektif.

Intinya, aku merasa Allah ingin membuatku berkembang jadi lebih baik lagi. Allah ingin membentukku lewat proses pengerjaan tesis ini. Semoga tulisan ini bisa selalu kubuka, dan menjadi pengingatku saat aku lelah dan jenuh. Kita harus ingat bahwa ada orang tua yang menanti anaknya lulus kuliah dengan senyum lebar dan penuh rasa bangga.

Buat kamu yang sedang berjuang juga sepertiku, yuk coba breakdown lagi apa kekhawatiranmu dalam menyelesaikan tugas terakhir akademikmu ini. Kamu juga bisa kasih iming-iming dirimu setelah sidang akhir. Kalau aku rencananya pingin solo travelling ke Malang :" Coba untuk mengubah pola pikir dan beberapa hal kecil, semoga jalan kita lulus dimudahkan :) aamiin

Tarik nafas sebentar, sambil menghirup kopi hangat.
Ingat lagi niatmu 
Ubah hal-hal kecil, mulai dari mindsetmu

Komentar

  1. Aku pun akan mengahdapi tesis di smester ini. Ada kekhawatiran pula, rasa2nya nggak bakalan mulus kek skripsiii

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Salsa Hans Jebb Gel Skin Cleaner

Solusi Rambut Rontok dalam 14 Hari : Review Natur Hair Tonic Extract Gingseng & Aloe vera

Cerita Liburan ke Jogja