Thrifting Indonesia : Tetap Modis dan Ramah Lingkungan

Tanpa kita
sadari, banyak barang-barang bekas yang dihjual di sekitar kita tentunya dengan
kualitas yang baik. Pernahkan temen-temen jalan ke mall, lalu ketemu sama
stand-stand jualan pakaian seperti sweater, blazer, dan bawahan dengan harga
30.000-50.000? Kok bisa semurah itu sih. Betul sekali, tentunya barang yang
dijual tersebut adalah product secondhand/bekas, atau sisa impor. Nah, kegiatan membeli
barang bekas ini sering disebut sebagai thrifting.
Dengan membeli
pakaian secondhand, secara tidak langsung kita mengurangi sampah pakaian loh.
Selain itu, dari membeli baju bekas kita bisa mendapat barang-barang branded
dengan harga yang terjangkau. Pakaian secondhand juga biasanya memiliki model
yang terbatas sehingga terkesan lebih unik dan eksklusif. Aku suka banget
thrifting karena pada dasarnya sangat suka dengan outfit bergaya vintage. Mulai
dari bahan corduroy, kemeja motif bunga-bunga, dan atasan dengan banyak detail.
Aku suka banget atasan dengan banyak lipatan atau ornament.
Selain bisa
belanja di outlet di mall seperti yang disebutkan di atas, kita juga bisa
secara khusus datang ke pasar baju bekas. Kalau di Bandung, tentu nama Pasar
Cimol sudah tidak asing lagi. Kita bisa menemukan segala jenis atasan, bawahan,
sampai jas formal dengan harga miring. Selain itu, kita juga bisa menemukan
pedagang baju bekas di pasar-pasar dadakan seperti pasar jumat di pusdai, atau
di dekat rumahku ada pasar unpad hari minggu. Selain itu, kamu juga bisa
pantengin beberapa event garage sale yang sering diadakan di Banding. Baru-baru
ini juga ada program tukarbaju yang diadakan oleh sebuah organisasi sustainable
fashion bernama Jelujur.
Kali ini aku mau
sedikit berbagi beberapa tips dalam thrift hunting, yuk simak :)
Pakai pakaian
yang sederhana
Jangan keliatan
mencolok. Ketika belanja baju bekas terutama di pasar loak usahakan berdandan
sesederhana muungkin yang penting nyaman. Kamu bisa pakai atasan kaos dan
bawahan celana jeans yang simple saat berbelanja, plus pake makeup yang natural
aja.
Bawa tas belanjamu
sendiri
Kemungkinan
besar kamu akan mendapatkan barang kesukaan di tempat yang berbeda. Jika ada 3
tempat, kamu akan dapat 3 kantong kresek yang masng-masing isinya satu item.
Lebih baik kamu bawa tas sendiri agar semuanya dapat disatukan dalam satu
tempat dan lebih ramah lingkungan.
Sediakan waktu
luang
Aku sarankan
untuk menyediakan satu hari khusus untuk thrift hunting. Hal ini akan
memaksimalkan barang yang kamu dapatkan. Kamu punya waktu yang lebih leluasa
untuk memilih barang. Selain memilih barang yang kamu suka, kamu juga perlu
jeli dan teliti dalam melihat kekurangan pakaian yang hendak kamu beli. Namanya
juga baju bekas ya gais, tentu tidak sempurna walau banyak juga sih barang yang
masih seperti baru. Perhatiakn noda di baju, apakah bisa dihilangkan atau tidak?
Kemudian, lihat juga jaitan yang lepas, bisa diperbaiki atau tidak? Kalau
ukurannya kebesara tentu bisa dikecilkan, namun kalaun ukurannya kekecilan
jadinya akan tidak terpakai.
Tawar teros
bosque
Tawar menawar
adalah ritual utama dalam thrift hunting. Hal ini bisa kamu lakukan terutama
pada toko yang tidak mencantumkan harga. Kalau toko tersebut sudah mencantumkan
harga, biasanya tidak bisa dikurangi lagi tapi boleh kok kalau kamu mau tetap
nawar biar seru.
Bawa List supaya
gak kalap
Jujur aku suka
banyak mau kalau lagi thrifting. Namun, punya list sangat membantu
untuk merem keinginan belanja berlebihan. Kalau kita belanja thrift tapi
ngeborong, menurutku sama juga kurang ramah lingkunga sih apalagi kalau nanti
ada baju yang tidak terpakai. Pastikan sebelum berangkat belanja kamu tau item
apa yang akan kamu cari. Berikan pula detailnya, sperti warna, atau ada
jenis-jenis modifikasi terntentu yang kamu cari, serta jenis bahan yang kamu inginkan.
Hal yang paling
aku senang ketika belanja baju bekas adalah ketika dapet kain yang 100 % cotton
atau baju yang branded tapi harganya cuma 20-30 rebu 😊 Jujur thrifting itu nagih.
Jadi, siap
menjadi thrift hunter ?
Komentar
Posting Komentar