Cerita Liburan ke Jogja

Halooo..

Sudah lama sekali tidak bercerita disini :)

Ingin memulai mengisi blog lagi dengan cerita liburan ke Jogja sama suami, di Februari 2023 ini.

Aku dan suami sudah punya rencana liburan berdua sejak tahun lalu, karena setelah menikah kami gak bisa langsung honeymoon ke luar kota tapi staycation di Bandung aja. Sebulan setelah menikah kami pergi ke kampung halamanku di Bukittinggi bersama keluarga. Tentunya pingin dong jalan keluar kota cuma berdua, ya honemoon ala-ala. Akhirnya, kami memilih Yogyakarta sebagai destinasi. Kami mulai mempersiapkan alokasi budgdet dan list tempat wisata jogja hits yang ingin kami datangi serta makanan yang ingin kami coba disana. Konsep liburannya shortrip yang simple dan on budget aja, keliling kota plus memang kami pingin mengunjungi pantai. 

Kami berangkat dari Bandung jumat malam, tanggal 17 Februari 2023 menggunakan Bus Sugeng Rahayu. Harga tiketnya Rp.175.000 per orang sudah dengan makan satu kali. Dengan segala ke-hectic-annya karena kami masih sama sama kerja di hari jumatnya, alhamdulillah berhasil gak ketinggalan bus. Kami naik pukul 19.45 dan sampai Terminal Giwangan pukul 05.30 pagi. Setelah sampai kami solat subuh dan cari tempat penyewaan motor. Sayangnya, ketersediaan motor sekitar terminal sudah habis terbooking. Saranku kalau kalian mau ke Jogja, lebih baik booking motor atau mobil maksimal sehari sebelumnya ya. Akhirnya kami coba cari tempat penyewaan motor via online dan berhasil mendapat sewa seharga Rp.100.000/hari. Harganya akan lebih murah kalau kita bisa booking sebelum hari H.

Perjalanan kami menyusuri kota Jogja pun dimulai.

Pemberhentian pertama adalah indomaret, sambil jajan kami numpang bersih-bersih karena baru bisa check in hotel jam 14.00. Kedatangan kami ke Jogja disambut hujan gerimis, tapi beruntungnya semakin siang semakin cerah. Kami melanjutkan perjalanan ke Malioboro untuk makan Gudeg Mbok Lindu. Antriannya cukup panjang, namun ibu-ibu penjualnya sigap melayani, jadi kami hanya menunggu sekitar 10-15 menit. Kami makan nasi gudeg dengan telur. Menurutku, rasanya pas tidak terlalu manis ataupun pedas. Rasa gudegnya smoky gitu, malah rasanya mirip rendang cubadak (rendang nangka) dari kampung halamanku hihi. Porsinya juga banyak, ini kami pesan nasinya setengah porsi karena masih mau jajan yang lain. Makannya ditenami teh tawar yang anget, perfect banget itu :")


Setelah mengisi perut, kami langsung menuju keraton. Saat kami sampai, kebetulan jam menunjukkan pukul 9 kurang 15, sementara keraton baru dibuka pukul 09.00. Ada mas-mas yang menawari kami untuk naik Bentor alias Becak Motornya dan kami akan diantar ke 4 tempat katanya. Harganya 20.000 saja untuk 1 kali trip. Tanpa pikir panjang, kami parkir motor di depan keraton dan menikmati kota Jogja dengan Bentor. Mas Peyek (yang punya Bentornya) mengantarkan kami ke tempat oleh-oleh Bakpia Patok 25. Bakpianya masih hangat, baru saja matang. Harganya bervariasi mulai 30 ribu - 50 ribu per kotak. Selain bakpia ada beragam oleh-oleh Jogja lain yang dijual disana. Kami memutuskan untuk langsung beli oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Dari sana, Bentor Mas Peyek mengantarkan kami ke toko batik namanya Tirto Noto. Tempatnya nyaman dan pilihannya juga banyak, plus sedang ada diskon 20%. Harganya menurutku sesuai untuk kualitas kain dan motif yang unik dan berkualitas. Harganya pun bervariasi mulai dari di bawah 100 ribuan sampai yang ratusan ribu juga ada. Tak lupa, suami beli Udeng jawa di depan toko batik sebagai kenang kenangan sambil minta diajarin bahasa jawa sama bapak yang jual. Ramah banget bapaknya :"

Selanjutnya, kami diajak mampir ke tempat lukisan yang unik masuk ke gang-gang kecil dekat Taman Sari. Lukisannya dibuat dengan tinta khusus dari Eropa di atas kain, katanya puluhan tahun pun warnanya tidak akan pudar. Harganya juga bervariasi mulai 100 ribuan hingga jutaan rupiah. Pelukisnya langsung yang menjelaskan filosofi lukisannya pada kami.

Mas peyek lalu mengantarkan kami ke detinasi terakhir yaitu Keraton. Harga tiket masuk untuk wisatawan lokal adalah Rp.15.000/orang. Kami sampai disana sudah sekitar jam 11 siang dan sedang berlangsung pagelaran Wayang Orang. Rasanya sudah lama sekali kami tidak nonton petunjukan seni, Kami menikmati pagelaran seni, sambil foto-foto di area keraton. Sudah hampir tengah hari, saatnya kami mencari kesegaran di destinasi selanjutnya yaitu tempat makan eskrim hits di Jogja, Tempo Gelato.

Jujur bingung banget mau pilih varian rasa apa karena sebanyak itu :" Mulai dari rasa yang basic sampai yang aneh aneh pun ada, rasa sereh, kemangi, markisa. Sempet tester yang markisa tapi buatku agak asem. Akhirnya pilihanku jatuh pada yoghurt+strawberry dan suamiku pilih yoghurt+blueberry karena kita lagi sama sama pingin rasa buah buahan walaupun penasaran sama yang coklat-coklatan. Harganya Rp.30.000 untuk 2 rasa menggunakan cone, kalau pake cup  harganya sesuai ukuran cup mulai dari Rp.25.000. Kami cukup lama leyeh-leyeh disana, dan pilih tempat di luar karena paksu pengen sambil ayunan katanya. Baiklah :D

Waktu checkin kami sudah dekat akhirnya kami memutuskan langsung ke hotel dan pesen makan online aja karena panas banget udah pingin ngadem. Kami menginap di Hotel Suryaputri dengan harga kamarnya sekitar 200 ribuan. Butuh waktu sekitar 15 menit dari Tempo Gelato Taman Siswa untuk sampai di hotel. Jarak dari hotel ke malioboro juga cukup dekat sekitar 15 menit. Hotel yang kami tempati cukup nyaman untuk beristirahat, fasilitasnya standar homestay saja ya ada wifi, tv dan toiletries tanpa sarapan. Sampai di hotel kami beristirahat menyiapkan energi untuk jalan-jalan malam ke Malioboro.

Setelah solat magrib kami keluar hotel dan jalanan sangat padat-dat-dat. Apalagi jalanan tengah kota yang kebanyakan satu arah. Kami parkir agak jauh dari jalan utama malioboro, dan jalan kaki menuju ke malioboro. Malam minggu memang penuh dengan orang, Malioboro jadi lautan manusia. Kami jalan ke sekitar Mall Malioboro dan toto toko di samping kanan kiri jalan malioboro. Awalnya mau ke Pasar Beringharjo namun ternyata jauh juga kalau dari ujung jalan. Setelah dapat beberapa barang akhirnya kami cari makan angkirngan di dekat kami parkir mobil. Oiya, maliboro sekarang sudah rapi. Tidak ada pedang kakli lima yang berjualan di sepanjang jalan. Pedagang kaki lima sekarang dipusatkan di beberapa titik, namanya Teras Malioboro. Setelah puas menikmati Malioboro malam hari kami pulang skeitar pukul 11 malam, dengan drama telat belok yang akhirnya harus muter jalan lagi haha pengalaman banget berbekal google map jadi tau jalan jalan tikus di Jogja. Kami sampai hotel dan istirahat.

Keesokan harinya kami siap siap packing karena harus checkout jam 12 siang. Setelah packing dan mandi kami sarapan ke Kopi Klotok Seturan. Sekitar setengah jam dari hotel. Mneurutku, harganya sangat terjangkau. Kami makan berdua habis Rp.43.000 sudah dengan minum teh dang wedang uwuh. Telor crispy-nya enak cocok dipadukan dengan sayur lodeh. Kami malah gak cobain kopi dan pisang gorengnya haha karena pingin sarapan nasi. Dari sana kami mampir ke Tirto noto lagi karena ada barang yang kami mau beli, lalu mampir sebentar di Kilometer Nol, foto-foto disana lalu balik ke hotel.

Stelah checkout, kami mau makan ke Mangut Lele Mbha Marto yang ternyata ada di Jl. Parangtritis. Awalnya kami maju mundur mau ke pantai atau enggak, namun karena jarak dari Mangut Lele ke pantai hanya 30 menit kami akhirnya jadi ke pantai hehe seneeng puoool :) Sebelum makan Mangut kami sempatkan solat zuhur di Mesjid Jogokariyan. Ada tempat menjual merchnya juga. Susananya mirip Mesjid Daarut Tauhid Bandung, dan selalu ramai pengunjung dari mana-mana. 

Sampailah kami di Mangut Lele Mbah Marto. Jadi, aku pernah liat postingan influencer di instagram kalau Magut Lele Mbah Marto tuh ada 2, katanya satu yang asli satu lagi yang bukan asli. Entah apa yang terjadi dengan keluarga ini. Katanya yang rame malah yang bukan asli, jadi sebenernya aku kepo cobain yang bukan asli ini wkwk. Namun, pas cari di maps aku nemunya yg Mbah Marto Asli jadi karena kita sudah lapar, kita berhenti disana. Rasanya buatku tetap enak, lelenya diasap dulu jadi rasanya smoky, kuahnya light dan agak pedas. Aku sih cocok aja. Kalau ke Jogja lagi mungkin aku mau Mangut Lele Mbah Marto yg satu lagi sih hihi

Perut kenyang lanjut main ke pantai. Sebetulnya kami penasaran sama blok Pantai Ngrawe, Kukup, Baron sih tapi memang jaraknya cukup jauh ,sekitar 40 km dari pusat kota. Akhirnya kami memilih pantai Parangkusumo, samping Parangtritis yang jaraknya hanya 20 km dari pusat kota. Plus Parangkusumo lebih sepi daripada Parangtritis. Kami sempatkan foto-foto dan take video di pantai, menikmati pasir pantai, anginnya yang sejuk dan juga naik ATV. Jujur masih betah banget, berasa kurang lama. Kami sampai pantai sudah jam setengah 3 sore dan harus kembali ke pusat kota sekitar jam setengah 5. Sebelum pulang, gak afdol kalau gak minum dawegan dulu pinggir pantai. Babay dulu ya pantai, kami balik ke pusat kota tepatnya ke Terminal Giwangan. Bus kami pukul 18.25, cukup lari larian sih ini ngejar busnya karena kami kira standby jam 18.25 itu masih nunggu penumpang ternyata langsung berangkat. Namun, kami jadi sampai lebih cepat sekitar pukul 04.00 pagi kami diantarkan langsung ke depan komplek rumah sama pak supir. Alhamdulillah.

Perjalanan yang sangat berkesan buat kami dan jadi ketagihan buat nge-trip lagi hihi 

Kalau kamu ke  Jogja, kira kira tempat mana yang mau kamu datangi?

Komentar

  1. Wah seruu yah kak.. jadi pengen kesana..

    BalasHapus
  2. Rasanya seperti flashback memori pas jalan2 sama suami dulu. Jadi pengen mengulang lagi. Thank you ya mba, aku juga penasaran sih mau cobain Gudeg Mbok Lindu yang cukup viral ini. dulu pernah ke sana sama keluarga, tapi kok ya antrinya bikin geleng-geleng. Next deh klo berdua lagi ke Jogja, wajib masuk list ini tempat. Oh ya, di Jogja apakah 2 hari 1 malam, atau ada tempat lagi yang dikunjungi, boleh di share dong. Hehe

    BalasHapus
  3. Sepertinya jogja seru, belum pernah kesana, moga suatu saat kesana. Saat ini hobinya pantai sih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Salsa Hans Jebb Gel Skin Cleaner

Solusi Rambut Rontok dalam 14 Hari : Review Natur Hair Tonic Extract Gingseng & Aloe vera