Siapa sih
yang gak tau tren make up untuk bibir ala korea ini. Ombre atau dalam bahasa Indonesia
bisa disebut gradasi membuat tampilan wajah kita menjadi lebih muda dan
menimbulkan efek bibir yang lebih tipis. Sebagai dasar biasanya dipakai lipstick
warna nude (mendekati warna kulit) ke seluruh permukaan bibir, dan warna yang
lebih mencolok di tengah-tengah bibir atas dan bawah. Foila jadilah ombre lips:)
Paduan dua
warna lipstick ini bisa kita kreasikan sebebas-bebasnya, mau dasarnya lipscream
tengahnya lipstick, atau sebaliknya. Bisa juga menggunakan jenis yang sama, lipstick
dengan lipstick, lipcream dengan lipcream.
Aku suka
baget sama ombre lips karena bisa bikin ilusi bibir yang lebih tipis. Karena
aku #teamlipstick jadi aku prefer pakai dua lipstick buat bikin ombre lips. Nah, kali ini aku mau bahas paduan lipstick yang
biasa aku pakai untuk bikin ombre :
1. Wardah Intense Matte Lipstick 03 Peach
Perfect
Si wardah ini biasanya aku jadiin dasar. Warnanya pas buat wajah aku
yang sawo matang karena dia gak cokelat banget, ada sedikit hint oranye yang
bikin seger. Dia juga cukup bisa menutupi warna bibirku yang hitam legam. Tipe lipstick
ini matte, tapi agak creamy jadi gak bikin bibir kering. Baunya oke, seperti
produk wardah yang lain seperti bau minyak gitu.
Harga : Rp. 38.000-Rp.50.000
2. Mirabella Colorfix Lipstick 08
Pada bagian tengah ombre lips, aku suka pake yang merah dengan sedikit
hint oranye juga, biar sinkron. Nah, si Mirabella ini pas banget dipadukan dengan
wardah. Kalau dipake sendiri (bukan untuk ombre), lipstick ini agak ada dingin-dinginnya gitu. Gak
lengket tapi juga gak kering, ringan banget di bibir kayak gak pake lipstick sama
sekali. Kalau dipake di tengah aja, gak terlalu kerasa dingin-dinginnya hehe
Harga : Rp. 45.000
Hasilnya jadi sepert ini :
Kedua produk ini biasa aku beli di borma. Walaupun gak tiap hari
ber-ombre lips tapi dalam seminggu pasti ada hari dimana pingin pakai ombre lips
dan kombinasi ini yang selalu aku pakai. Kalau kamu gimana #teamlipstick atau
#teamlipcream ?
Memasuki bulan Syawal, pertandanya cuma satu (selain lebaran) , nikahan everywhere. Janur kuning dimana-mana, buka sosmed ucapan HWD dan SAMAWA juga bertebaran. Bisa ada 3 sampai 4 kolega yang menikah dalam satu hari, ualalaaa. Ini karena memang sunnah Rasul tentang keutamaan mengadakan pernikahan di bulan syawal.
Ngomong-ngomong tentang nikah, sepulang kondangan temen kemarin aku sempatkan hangout sama teman-teman SMA. Maklum, ketemunya kalau memang ada dari kami yang hajatan aja. Disitu kita banyak banget ngobrolin tentang acara nikahannya sampai ke pernikahan itu sendiri. Kita sama-sama sepakat kalau nikah itu murah, resepsinya yang mahal :) Banyak orang yang memang rela mengeluarkan budget bahkan sampai miliaran untuk menggelar perhelatan akbar sekali seumur hidup itu. Kadang pernyataan "sekali seumur hidup" ini juga dijadikan alasan untuk menggelar pesta sebesar-besarnya. Padahal, bukan besar kecilnya pesta yang menjamin keberkahan suatu pernikahan.
Sebenarnya tentang besar kecilnya suatu pesta itu tergantung kemampuan dan keinginan kita masing-masing. Kalau memang ingin menggelar pesta yang besar, tamu yang banyak, dan memang punya kemampuan dan kebutuhan untuk itu (misalnya punya banyak kolega pejabat dll), sah-sah saja untuk dilakukan. Bahayanya adalah ketika keinginan tidak sesuai dengan kemampuan, malah sampai harus berhutang untuk mengadakan pesta pernikahan. Ini perlu dihindari.
Setelah obrolan kemarin pun, aku dan teman-teman sadar bahwa mau semewah apapun atau sesederhana apapun pernikahan kita, pasti akan dibanding-bandingin dengan orang lain. Menurutku sih wajar aja dibandingin, toh dalam sehari akan ada sekian resepsi yang digelar, sadar atau enggak pasti bakal dibandingkan.
Nikahan A makanannya biasa aja ya?
Itu si B make up nya medok banget gak sih?
Si C mah nikahannya tertutup banget ya, gak ngundang semuanya?
Si D bajunya cantik banget ya?
... dan lain lain.
Belum lagi di zaman yang udah serba digital ini, semua orang pasti pingin diakui eksistensinya di sosial media. Menikah menjadi momen penting yang wajib dishare. Bertebaranlah foto-foto pernikahan dan segala tetekbengek pendukungnya dari kaki sampai kepala, dai makanan sampai dekor. Jadi gimana menanggapinya? Harus punya prinsip yang kita yakini tentang pernikahan dan resepsi pernikahan itu sendiri, supaya kita gak sibuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Tau apa yang penting dari sebuah pernikahan untuk baribadah dan tujuan utama dari resepsi pernikahan itu sendiri yaitu memberi tahu sama orang sekitar bahwa kita sudah menikah. That's it.
Kalau aku pribadi ditanya pingin yang seperti apa? Jujur siapa sih yang gak pingin nikah ngundang semua orang yang dikenal, dengan makanan serba ada, dan riasan yang super cantik bak bidadari kaya di akunnya bridestory. Don't be naive. Tapi mikir lagi, apakah itu yang kelak akan membuat pernikahanku bahagia? Balik lagi ke tujuan utama pernkahan itu apa dan tujuan resepsi itu apa.
Akhirnya kusampai pada kesimpulan, pingin nikah yang sederhana tapi berkesan. Berkesannya yang baik dong ya tentunya. Nah, sederhana ini punya standard beda tiap-tiap orang. Ada yang bilang sederhana itu ya akad aja gak pake resepsi, atau 50 juta itu udah sederhana, atau 20 juta, atau yang penting uang berdua gak dibantu orang tua. Macem-macem. Tergantung dari kesepakatan pasangan yang mau menikah dan tentunya kedua keluarga besar.
Nah, karena kubelum nikah dan masih menyiapkan diri sambil cari refrensi definisi nikah sederhana itu seperti apa, aku banyak-banyaklah cari seputar "nikah on budget". Ku menemukan mba @juliajasminee yang viral di jagad per-twitteran. Beliau nikah dengan budget 50 juta dan itu di Jakarta. Wow !
Kalau temen-temen sukanya nonton youtube, bisa lihat youtubenya kak Viaulia . Kak vina dan suaminya (Kak Sakti) banyak bahas tentang perispan pernikahan plus, banyak juga tips ngatur keuangan buat nyiapin pernikahan samapi setelah nikah. Sejauh ini udah ada 7 episode Nikah On Budget dari mereka. Mereka ini pasangan perantauan yang tinggal di Jerman, masih struggling kuliah plus sambil kerja buat nyiapin pernikahannya. Ini salah satu videonya :
Usut punya usut ternyata nikah sederhana, nikah on budget atau nikah hemat ini banyak diimpikan oleh banyak orang. Banyak orang yang sudah lebih mendalami makna dari pernikahan itu sendiri, jadi lebih pingin banget resepsinya itu yang penting bermakna bukan mewahnya. Banyak juga yang memilih tidak terlalu mengeluarkan banyak budget di resepsi tapi ingin traveling ke luar negeri setelahnya atau untuk ditabung membeli rumah pribadi, modal bisnis, investasi dll.
Tantangan :
Setelah dianalisis ternyata tantangan dari nikah on budget ini kebanyakan adalah bagaimana meyakinkan keluarga besar untuk menikah dengan konsep yang cukup baru dan mungkin agak tidak biasa. Ini harus pinter-pinternya pasangan juga mengkompromikan ini itu dengan keluarga supaya suasananya juga tetap kondusif. Kesimpulan :
- Nikah mewah atau sederhana, pasti diomongin orang. Jadi pilih yang sesuai prinsip dan kemampuanmu. Jangan lupa lihat lagi tujuan dari menikah dan resepsi itu apa, supaya kita bisa lebih bijak
- Nikah itu yang penting berkahnya, dan kehidupan setelah menikahnya itu sendiri. It's not just about love, sex and you both, lebih kompleks dari itu. Finansial, anak, pribadimu dan the whole your both big family.
- Be creative. Chalengging sih ini, gimana caranya bikin nikahan yang sederhana dan tetap berkesan
Hmm,.. kalau kalian gimana? Apakah ini jadi salah satu style nikahan impian kalian juga? Aatau punya refrensi nikah on budget lain?
Let me know yaa
Kalian pernah kah ada di titik dimana lagi banyak mau, ujung-ujungnya malah pusing dan gak ngerjain apa-apa? Aku pernah banget ngerasainnya, malah jadi ngerasa gak punya tujuan, hilang arah. Itu stressfull banget.
Di masa quarter life crysis ini, sering banget dilanda pertanyaan fundamental seperti :
"Mau jadi apa?"
"Apa tujuan hidupku ?"
"Step apa yang harus dilakukan untuk mencapainya?"
Kalau udah gini selalu back to basic, kembali lagi ke tujuan manusia diciptakan di dunia. Sesuai kepercayaan yang aku anut, manusia diciptakan untuk beribadah pada Allah dan menjadi khalifah (pemimpin) di Bumi. Tentu kita harus punya definisi yang lebih detail lagi dari kata "pemimpin" ini. Apa harus literally jadi seorang pemimpin di masyarakat RT, RW, Lurah atau Presiden atau gimana?
Pemimpin disini buatku yang paling utama bisa memimpin diri sendiri untuk melakukan hal-hal baik. Masih terlalu umum? Oke kita peruncing ke arah profesi apa yang ingin dijalani.
Nah... udah dapet mau berprofesi sebagai apa?
Lanjut ke hal-hal apa yang harus kita tempuh untuk mendapatkan atau menjalani profesi itu, yang tentunya disesuakan sama prinsip yang kita yakini dalam hidup.
Kira-kita seperti itulah step-stepnya. Kalau kita udah tau mau punya profesi sebagai apa, kita bakal lebih fokus untuk menjalankan apa-apa saja yang bisa menunjang tujuan kita.
Selain omongan soal tujuan hidup secara jangka panjang, kita pasti punya hal-hal yang ingin diperbaiki entah itu tahun ke tahun, bulan ke bulan atau hal yang ingin dicapai dalam waktu menengah (1-2 tahun ke depan). Aku anaknya random dan seringnya gak terorganisir, gampang banget terdistraksi. Makanya aku cari cara banget gimana bisa fokus sama apa yang aku inginkan, dan fokus melakukan hal yang menunjangnya aja.
Awal tahun 2018 kemarin, akhirnya dapet inspirasi untuk bikin Visual Board. Sebenernya aku udah pernah bikin semacam ini waktu aku SMA sampe kuliah tahun-tahun awal dulu, tapi bentuknya tulisan. Kalian bikin juga gak? Kaya target dalam setahun, 5 tahun dan 10 tahun ke depan. Masih inget banget mau nikah umur 24 (which is tahun depan, hahay aamiin), mau jadi dosen, naik hajiin orang tua, beli rumah, mau bikin panti asuhan, bikin tempat penitipan kucing, terbitin buku sendiri. :") aamiin-kan yuk hihi
Kemudian dicopot entah karena apa deh.
Aku dapet inspirasi bikin Visual Board dari salah satu youtuber favorito namanya Sadia Badiei, akunnya @pickuplimes . Dia banyak ngebahas tentang self development, gaya hidup sehat dan minimalis. Ini videonya :)
Kalian juga bisa cek ignya @pickuplimes plus blognya https://www.pickuplimes.com/ . Disana banyak banget excercise pengembangan diri yang bisa dicoba. Aku pernah coba 1 month being minimmalist. Seruuu :)
Menurutku visual board ini ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya karena otak lebih mudah menangkap input visual jadi sebenernya lebih efektif buat diinget, apa-apa aja yang menjadi fokus kita. Terus karena bentuknya gambar (ada sih quotes juga), bisa banyak arti. Kalau orang ngeliatnya gak terlalu obvious banget apa fokus kita, beda kalau tulisan yang jelas banget terpampang nyata hahahay Kekurangannya itu sebenrnya karena kurang detail jadi kita harus tetep bikin detailnya di catatan pribadi.
Sejauh yang aku rasakan setangah tahun ini, aku jadi fokus untuk ngelakuin apa yang jadi target aku aja. Tipsnya adalah bikin prioritas dulu, jadi yang ditempel ke visual boardnya gak terlalu banyak tapi gambarnya lebih besar dan jelas.
Ini yang aku bikin cuma seukuran kertas F4 alias folio. VB ini aku tempel di lemari baju, yang adalah hal pertama aku liat kalau bangun pagi. Berusaha untuk menanamkan tujuan ini pagi setelah bangun tidur dan malem sebelum tidur. Yak itulah salah satu cara aku supaya lebih fokus. Ada lagi sih namanya Bullet Journal, semacam diary gitu. Bakal aku bahas di postingan lain ya.
Kalau kalian gimana, ada alternatif cara lain kah supaya lebih fokus buat mencapai tujuan ? Share dong...
NB : Setelah bikin VB ini entah kenapa aku jadi sering banget makan jeruk hahaha