Selasa, 07 April 2020

Thrifting Indonesia : Tetap Modis dan Ramah Lingkungan



Tanpa kita sadari, banyak barang-barang bekas yang dihjual di sekitar kita tentunya dengan kualitas yang baik. Pernahkan temen-temen jalan ke mall, lalu ketemu sama stand-stand jualan pakaian seperti sweater, blazer, dan bawahan dengan harga 30.000-50.000? Kok bisa semurah itu sih. Betul sekali, tentunya barang yang dijual tersebut adalah product secondhand/bekas, atau sisa impor. Nah, kegiatan membeli barang bekas ini sering disebut sebagai thrifting.

Dengan membeli pakaian secondhand, secara tidak langsung kita mengurangi sampah pakaian loh. Selain itu, dari membeli baju bekas kita bisa mendapat barang-barang branded dengan harga yang terjangkau. Pakaian secondhand juga biasanya memiliki model yang terbatas sehingga terkesan lebih unik dan eksklusif. Aku suka banget thrifting karena pada dasarnya sangat suka dengan outfit bergaya vintage. Mulai dari bahan corduroy, kemeja motif bunga-bunga, dan atasan dengan banyak detail. Aku suka banget atasan dengan banyak lipatan atau ornament.

Selain bisa belanja di outlet di mall seperti yang disebutkan di atas, kita juga bisa secara khusus datang ke pasar baju bekas. Kalau di Bandung, tentu nama Pasar Cimol sudah tidak asing lagi. Kita bisa menemukan segala jenis atasan, bawahan, sampai jas formal dengan harga miring. Selain itu, kita juga bisa menemukan pedagang baju bekas di pasar-pasar dadakan seperti pasar jumat di pusdai, atau di dekat rumahku ada pasar unpad hari minggu. Selain itu, kamu juga bisa pantengin beberapa event garage sale yang sering diadakan di Banding. Baru-baru ini juga ada program tukarbaju yang diadakan oleh sebuah organisasi sustainable fashion bernama Jelujur. 
 Kali ini aku mau sedikit berbagi beberapa tips dalam thrift hunting, yuk simak :)

Pakai pakaian yang sederhana
Jangan keliatan mencolok. Ketika belanja baju bekas terutama di pasar loak usahakan berdandan sesederhana muungkin yang penting nyaman. Kamu bisa pakai atasan kaos dan bawahan celana jeans yang simple saat berbelanja, plus pake makeup yang natural aja.


Bawa tas belanjamu sendiri
Kemungkinan besar kamu akan mendapatkan barang kesukaan di tempat yang berbeda. Jika ada 3 tempat, kamu akan dapat 3 kantong kresek yang masng-masing isinya satu item. Lebih baik kamu bawa tas sendiri agar semuanya dapat disatukan dalam satu tempat dan lebih ramah lingkungan.


Sediakan waktu luang
Aku sarankan untuk menyediakan satu hari khusus untuk thrift hunting. Hal ini akan memaksimalkan barang yang kamu dapatkan. Kamu punya waktu yang lebih leluasa untuk memilih barang. Selain memilih barang yang kamu suka, kamu juga perlu jeli dan teliti dalam melihat kekurangan pakaian yang hendak kamu beli. Namanya juga baju bekas ya gais, tentu tidak sempurna walau banyak juga sih barang yang masih seperti baru. Perhatiakn noda di baju, apakah bisa dihilangkan atau tidak? Kemudian, lihat juga jaitan yang lepas, bisa diperbaiki atau tidak? Kalau ukurannya kebesara tentu bisa dikecilkan, namun kalaun ukurannya kekecilan jadinya akan tidak terpakai.

Tawar teros bosque
Tawar menawar adalah ritual utama dalam thrift hunting. Hal ini bisa kamu lakukan terutama pada toko yang tidak mencantumkan harga. Kalau toko tersebut sudah mencantumkan harga, biasanya tidak bisa dikurangi lagi tapi boleh kok kalau kamu mau tetap nawar biar seru.

Bawa List supaya gak kalap
Jujur aku suka banyak mau kalau lagi thrifting. Namun, punya list sangat membantu untuk merem keinginan belanja berlebihan. Kalau kita belanja thrift tapi ngeborong, menurutku sama juga kurang ramah lingkunga sih apalagi kalau nanti ada baju yang tidak terpakai. Pastikan sebelum berangkat belanja kamu tau item apa yang akan kamu cari. Berikan pula detailnya, sperti warna, atau ada jenis-jenis modifikasi terntentu yang kamu cari, serta jenis bahan yang kamu inginkan.

Hal yang paling aku senang ketika belanja baju bekas adalah ketika dapet kain yang 100 % cotton atau baju yang branded tapi harganya cuma 20-30 rebu 😊 Jujur thrifting itu nagih.
Jadi, siap menjadi thrift hunter ?

Minimalis dari Lemari : Declutter


Yuk coba intip lemarimu. Ada berapa baju yang sudah tidak kamu pakai sebulan kebelakang? Satu dua atau ternyata banyak? Atau kamu malah masih menyimpan outfit yang masih berlabel, artinya belum kamu pakai sejak dibeli :” Waduh..
Iya kuakui memang susah sih menolak godaan membeli baju baru kalau mau lebaran, beli hijab baru dari teman yang jualan, atau beli celana baru yang lagi diskon pas kamu jalan ke mall. Namun, coba pikirkan lagi sebelum membeli gais apakah kamu benar-benar membutuhkan barang itu? Atau setelah kamu ingat-ingat ternyata celana jeans yang mau kamu beli hampir sama dengan yang ada di rumah. Yap, bertanya pada diri sendiri saat hendak membeli outfit baru sangat efektif untuk menjaga pengeluaranmu pada konsumsi pakaian.

Seperti yang kita tau industri fashion saat ini berkembang pesat. Selain brand-brand luar negeri yang sudah sejak lama ada, brand-brand lokal dengan kualitas bersaing juga menjamur di Indonesia saat ini. Belum lagi dengan harga-harga miring yang ditawarkan, kita bisa mendapatkan outfit dengan bahan yang cukup nyaman dan model yang kekinian, siapa yang gak tergoda?

Namun, tahukah kamu banyak banget sampah baju bekas yang numpuk dan tidak terlorah maupun termanfaatkan. Apalagi bahan pakaian yang banyak beredar saat ini kebanyakan memiliki campuran plastic seperti polyester yang mencemari lingkungan.

Untuk itu, kita perlu bijak dalam pembelian produk fashion. Tidak seperti makanan yang memang kita butuhkan setiap hari, pakaian merupakan benda yang dapat dipakai berulang. Berarti dalam pembeliannya pun seharusnya kita bisa lebih mempertimbangkan frekuensinya. Jangan sampai frekensi beli baju sama saja dngena frekuensi kita belanja ke mall.

Tentu kita yang paling tahu berapa banyak kebutuhan outfit kita sehar-hari. Bagi pekerja seni (artis) yang sering tampil di depan tv, wajar saja jika memiliki kebutuhan akan outfit yang berbeda dan harus terus diperbaharui. Sementara, untuk kita yang masih sekolah, kuliah maupun pekerja kantoran tentu yang paling penting adalah outfit yang nyaman.

Cara untuk mulai minimalis dari lemari adalah dengan membuat Capsule Wardrobe yaitu memiliki bebrapa item pakaian saja yang modelnya long lasting seta kualitas kainnya tinggi sehingga tahan dalam waktu yag lama. Selain itu, kita juga dapat melakukan thrifting, membeli outfit bekas dengan kualtas yang baik untuk dipakai dalam kegiatan kita sehari-hari. Selain itu, cara yang dapat dilakukan untuk mengontol kondisi lemari kita adalah dengan melakukan declutter.

Declutter berarti memilih barang-barang yang benar-benar kita butuhkan dan kita sukai saja, kemudian menyingkirkan yang tidak perlu agar lebih bermanfaat. Declutter dapat digunakan dalam konteks barang apapun. Kali ini kita akan bahas declutter pakaian.

Tahapan declutter yang bisa kita lakukan adalah :
-Keluarkan seluruh pakain yang ada di lemari mu
-Bagi pakaian tersebut sesuai jenisnya misalnya kemeja, sweater, jeans, celana bahan, kaos, hijab dll
-Setelah dikelompokkan, lakukan analisis pada tiap kelompok, item mana yang kita pertahankan dan mana yang akan kita singkirkan. Dengan mengelompokkan item ini, kita akan lebih mudah dalam melakukan proses declutter
-Pakaian yang tidak lagi kita pakai, bila masih dalam keadaan yang bagus dapat kita jual atau kita sumbangkan pada panti asuhan, korban bencana dan orang yang membutuhkan. Selain mengurangi space lemari kita agar terlihat lebih luas dan efisien, ini juga sarana kita berbuat kebaikan pada sesama. Kegiatan ini juga akan menurunkan keterikatan/ketergantungan kita pada hal-hal yang berbau materiil / barang.

Bila ada beberapa item yang membingungkan apakah hendak kita simpan atau kita berikan, pisahkan pada tempat tertentu dan tunggu sekitar 3 bulan. Bila item-item tersebut tetap disana, berarti memang harus kita relakan.

Proses declutter ini dapat kita lakukan berkala, 3 bulan sekali untuk mengontrol pakaian yang kita miliki. Kita juga bisa menerapkan prinsip "1 barang masuk, 1 barang keluar” untuk menjaga jumlah pakaian kita tetap terkendali.
Gimana gais, sudah siap declutter ?😊

DIY Lip Scrub Berbahan Alami Super Gampang

 
Apa cuma aku yang punya lipstick dengan warna yang mirip dari brand berbeda? No, no aku tau aku gak sendirian. Paling gak tahan sama lip product. Apalagi kalau ada produk baru dengan berbagai klaim yang menggoda.

Produk untuk bibir mulai dari lipstick, lipcream, liptint sampai lipgloss dengan sekian banyak warna dan merk beredar di pasaran. Beragam warna yang menarik ini tentu bikin kita gemas dan pingin punya semua. Belum lagi walau warnanya hampir sama, tiap brand pasti punya formula yang berbeda-beda di bibir kita. Ada yang memberi kesan matte, ada yang satin finish sampai glossy.

Hal ini membuat kita perlu menjaga kesehatan bibir. Tiap wanita diberi warna kulit dan karakteristik kulit yang berbeda, yang mempengaruhi bibirnya. Ada yang kulitnya cerah sehingga bibirnya lebih pucat atau malah kemerahan. Ada pula yang kulitnya sawo matang sehingga bibirnya mudah sekali menghitam, apalagi setelah menggunakan lip product seharian.

Cara pertama yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan dan kelembaban bibir adalah dengan menggunakan lipbalm sebelum menggunakan pewarna bibir. Lip balm selain berfungsi melembabkan kulit juga menjadi penghalang antara bibir dan pewarna bibir kita. Ini akan membuat bibir kita tidak langusng terpapar oleh pewarna bibir/lip product sehingga lebih sehat.

Selain itu, kita juga perlu melakukan scrubbing pada bibir kita secara berkala. Ini berfungsi untuk mengangkan sel kulit mati pada kulit bibir, menghilangkan warna bibir yang kusam atau menghitam serta memberikan warna cerah pada bibir kita. 

Banyak merk lip scrub yang beredar di pasaran. Namun, demi mengurangi sampah kemasan dan menghemat budget lipscrub ini bisa kita buat sendiri loh. Berikut resep DIY Lipscub yang biasa aku lakukan :
1 sdt gula pasir
1 sdt minyak zaitun atau VCO (Virgin coconut oil)

Cara membuatnya mudah sekali. Pertama, haluskan gula pasir dengan cara ditekan perlahan menggunakan sendok hingga butirannya menjadi lebih kecil dan halus. Kemudian, tambahkan minyak zaitun atau VCO. Aduk rata dan DIY Lipscrub pun siap digunakan. Kamu bisa menggunakan merk apapun untuk gula dan minyaknya, asal jangan minyak goreng ya gais:)

Biasanya aku lakukan scrubbing kulit bibir ini selama sekitar 2 menit, kemudian tunggu agak mengering selama 5 menit. Lalu, scrub ulang sagar kulit mati terangkat maksimal. Setelah itu, basuh bibir menggunakan air hangat untuk menghilangkan minyaknya.

Tentu saja butuh ketekukan dan ketelatenan saat menggunakan produk alami. Efek dari perawatan ini mungkin baru terlihat pada pemakaian kedia atau ketiga. Hati-hati yaa, jangan menggosokkan scrub terlalu keras karena kulit bibir kita sangat tipis dan sensitif. Lalu jangan pula melakukan scrubbing bibir terlalu sering, cukup seminggu sekali atau 2 kali saja.
Selamat mencoba:)

Rabu, 01 April 2020

Zero Waster Indonesia, Inilah Beauty Brand yang Punya Program Recycling



Mengurangi sampah pribadi merupakan langkah awal yang bisa kita lakukan untuk memulai gaya hidup yang lebih berkesadaran. Dengan mengurangi sampah pribadi artinya kita sudah memberikan sumbangsih pada keberlanjutan bumi. Cara pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan mengevaluasi sampah pribadi kita. Kondisiku yang saat ini aku tinggal dengan orang tua membuatku hanya fokus pada sampah pribadiku saja yang kebanyakan anorganik. Hal ini biasanya berupa sampah skincare, hair care, body care, dan makeup. Soal sampah organik dari sisa makanan akan kita bahas di postingan lain. 

Mayoritas produk selfcare ini dikemas dalam kemasan plastik, kertas atau karton. Namun, kemasan terbanyak adalah kemasan plastik. Apa yg biasa teman-teman lakukan dengan sampah produk selfcare ini, apakah langsung dibuang? Sampah plastik yang langsung kita buang akan berakhir di TPA dan kemungkinan besar tidak akan terolah/didaur ulang. Seperti yang kita tahu, sampah plastik ini apabila dibiarkan saja akan sangat sulit teruarai. Butuh ratusan sampai ribuan tahun, sehingga akhirnya kan menjadi masalah di TPA.

Nah, sudah saatnya kita mengumpulkan sampah bekas skincare, makeup dan perawatan diri lainnya Setelah dikumpulkan, kita bisa menyalurkannya ke bank sampah terdekat. Kalau di Bandung, kita bisa serahkan ke Plastavfall. Kalau teman-teman ada di Jakarta, bisa cari dropbox Waste4Cahneg terdekat.

Selain memilah sampah plastik bekas produk perawatan diri, alternatif lain yang bisa kita lakukan adalah dengan mengganti produk kita dengan produk yang memiliki program recycling. Biasanya bran-brand seperti ini punya mekanisme yang memungkinkan konsumen untuk mengembalikan kemasan bekas produk mereka untuk kemudian diolah kembali oleh brand-brand tersebut. Berikut adalaha beberapa beauty brand yang punya program recycling

The Body Shop
Siapa tak kenal brands satu ini. The Body Shop sebuah brand asala Inggris yang gerainya yang tersebar di mall-mall di Indonesia, membuat kita membuatnya mudah ditemukan. Brand ini memang terkenal dengan kampanya ppeduli lingkungan dan suastainabilitynya. The body shop ini punya program Bring Back the Bottles sejak tahun 2008. Kita dapat membawa kemasan bekas produk ke gerai terdekat dan mendapatkan poin. Semua kemasaan bisa dikembailkan loh kecuali sachet. Sampah plastik ini biasanya akan diolah menjadi alat-alat rumah tangga.

Innisfree
Para penggemar skincare korea pasti sangat akrab dengan brands satu ini. Innisfree juga dikenal aktif dalam menyebarkan kampanye peduli lingkungan. Beberapa kampanye yang dilakukan yaitu mengganti penggunaan tisu dengan eco-handkerchief (saputangan) dan program Empty Bottle Recycle. Eco-handkerchief diluncurkan sejak tahun 2010 sementara Empty Bottle Recycle telah dimulai sejak 2013. Sampai saat ini Innisfree telah melakukan daur ulang 12 juta kemasan lebih. Program ini hanya berlaku untuk botol kososng kemasan perawatan kulit, rambut, dan badan baik botol kaca maupun plastik, namun belum berlaku pada produk makeup, botol spray dan pewarna rambut. Setiap bulan konsumen dapat memebrikan maksimal tiga botol per-orang. Apabila sudah mendaftar sebagai member kita akan mendapat 6000 poin yang dapat ditukarkan dengan promo menarik.
Kielhs
Kielh,s terkenal dengan kemasan dur ulang serta bahan baku yang mengutamakan sustainability. Saat mengunjungi gerainya kita akan menemukan Drop Box Made Better. Kita dapat mengembalikan kemasan bekasnya untuk kemudian dijadikan bahan baku pembuatan emasan baru. Setiap satu botol full size yang kita berikan akan mendapat 1 stempel. Apabila telah mengumpulkan 5 stempel kita dapat memilih produk travel size secara gratis.
 

Sensatia Botanicals
Bagganya, brand terakhir adalah brand lokal yang berasal dari Bali. Sensatia Botanical terkenal dengan produknya yang tanpa Sulphate dan punya label "Reef Safe". Artinya produk produk ini punya kandungan yang aman dna tidak merusak karang saat masuk ke perairan. Brans ini juga memiliki program recycle. Dengan membalikan kemasaan bekas, kita akan mendapat 1 recycle sticker. Setelah mendapat 12 recycle sticker kita akan mendapat voucher belanja sebesar 100.000. Selain itu, brand ini juga punya produk sheetmask yang diklaim biodegradable. Selain di Bali, kita juga dapat mengunjungi gerai terbarunya di Mall Kelapa Gading, Jakarta.

Itulah beberapa Beauty Brand yang punya program recycilng. Semoga seiring berjalannya waktu semakin banyak brand kecantikan terutama brand lokal yang punay program serupa yaa :)