Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Thrifting Indonesia : Tetap Modis dan Ramah Lingkungan

Gambar
Tanpa kita sadari, banyak barang-barang bekas yang dihjual di sekitar kita tentunya dengan kualitas yang baik. Pernahkan temen-temen jalan ke mall, lalu ketemu sama stand-stand jualan pakaian seperti sweater, blazer, dan bawahan dengan harga 30.000-50.000? Kok bisa semurah itu sih. Betul sekali, tentunya barang yang dijual tersebut adalah product secondhand/bekas, atau sisa impor. Nah, kegiatan membeli barang bekas ini sering disebut sebagai thrifting. Dengan membeli pakaian secondhand, secara tidak langsung kita mengurangi sampah pakaian loh. Selain itu, dari membeli baju bekas kita bisa mendapat barang-barang branded dengan harga yang terjangkau. Pakaian secondhand juga biasanya memiliki model yang terbatas sehingga terkesan lebih unik dan eksklusif. Aku suka banget thrifting karena pada dasarnya sangat suka dengan outfit bergaya vintage. Mulai dari bahan corduroy, kemeja motif bunga-bunga, dan atasan dengan banyak detail. Aku suka banget atasan dengan banyak lipatan atau or

Minimalis dari Lemari : Declutter

Gambar
Yuk coba intip lemarimu. Ada berapa baju yang sudah tidak kamu pakai sebulan kebelakang? Satu dua atau ternyata banyak? Atau kamu malah masih menyimpan outfit yang masih berlabel, artinya belum kamu pakai sejak dibeli :” Waduh.. Iya kuakui memang susah sih menolak godaan membeli baju baru kalau mau lebaran, beli hijab baru dari teman yang jualan, atau beli celana baru yang lagi diskon pas kamu jalan ke mall. Namun, coba pikirkan lagi sebelum membeli gais apakah kamu benar-benar membutuhkan barang itu? Atau setelah kamu ingat-ingat ternyata celana jeans yang mau kamu beli hampir sama dengan yang ada di rumah. Yap, bertanya pada diri sendiri saat hendak membeli outfit baru sangat efektif untuk menjaga pengeluaranmu pada konsumsi pakaian. Seperti yang kita tau industri fashion saat ini berkembang pesat. Selain brand-brand luar negeri yang sudah sejak lama ada, brand-brand lokal dengan kualitas bersaing juga menjamur di Indonesia saat ini. Belum lagi dengan harga-harga miring yang di

DIY Lip Scrub Berbahan Alami Super Gampang

Gambar
  Apa cuma aku yang punya lipstick dengan warna yang mirip dari brand berbeda? No, no aku tau aku gak sendirian. Paling gak tahan sama lip product. Apalagi kalau ada produk baru dengan berbagai klaim yang menggoda. Produk untuk bibir mulai dari lipstick, lipcream, liptint sampai lipgloss dengan sekian banyak warna dan merk beredar di pasaran. Beragam warna yang menarik ini tentu bikin kita gemas dan pingin punya semua. Belum lagi walau warnanya hampir sama, tiap brand pasti punya formula yang berbeda-beda di bibir kita. Ada yang memberi kesan matte, ada yang satin finish sampai glossy. Hal ini membuat kita perlu menjaga kesehatan bibir. Tiap wanita diberi warna kulit dan karakteristik kulit yang berbeda, yang mempengaruhi bibirnya. Ada yang kulitnya cerah sehingga bibirnya lebih pucat atau malah kemerahan. Ada pula yang kulitnya sawo matang sehingga bibirnya mudah sekali menghitam, apalagi setelah menggunakan lip product seharian. Cara pertama yang bisa kita lakukan untuk

Zero Waster Indonesia, Inilah Beauty Brand yang Punya Program Recycling

Gambar
Mengurangi sampah pribadi merupakan langkah awal yang bisa kita lakukan untuk memulai gaya hidup yang lebih berkesadaran. Dengan mengurangi sampah pribadi artinya kita sudah memberikan sumbangsih pada keberlanjutan bumi. Cara pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan mengevaluasi sampah pribadi kita. Kondisiku yang saat ini aku tinggal dengan orang tua membuatku hanya fokus pada sampah pribadiku saja yang kebanyakan anorganik. Hal ini biasanya berupa sampah skincare, hair care, body care, dan makeup. Soal sampah organik dari sisa makanan akan kita bahas di postingan lain.  Mayoritas produk selfcare ini dikemas dalam kemasan plastik, kertas atau karton. Namun, kemasan terbanyak adalah kemasan plastik. Apa yg biasa teman-teman lakukan dengan sampah produk selfcare ini, apakah langsung dibuang? Sampah plastik yang langsung kita buang akan berakhir di TPA dan kemungkinan besar tidak akan terolah/didaur ulang. Seperti yang kita tahu, sampah plastik ini apabila dibiarkan saja aka