Terlalu dini rasanya buatku merayakan hari
blogger nasional. Baru tujuh bulan, terhitung sejak membuat akun
blogger. Dalam tulisan terdahulu pernah sedikit cerita tentang perjalanan menulis, mungkin disini akan kuceritakan kembali lebih rinci awal cerita menulisku.
Punya mimpi jadi seorang penulis dan menerbitkan
buku, aku memulai menulis di media online dengan membuka akun Tumblr. Yap,
layar biru langit itu yang mengawali perjalanan menulisku, kanvas ide-ideku. Akun itu isinya puisi dan prosa. Semuanya demi mengatasi segala kegelisahan
hati dan pikiran dalam hidup. Entah mengapa, setelah menulis hati selalu lebih
tenang, mungkin solusi konkretnya belum ditemukan tapi beban itu seperti luluh
lantah. Itu yang kusuka dari menulis di Tumblr. Penduduknya yang lain
juga rata-rata melakukan hal yang sama, bertanya tentang diri mereka, kemudian
menemukan dirinya dan saling menyapa. Banyak pemikiran-pemikiran mendalam yang
kutemui dari orang-orang di Tumblr.
Tahun 2014, aku bertemu nyata dengan
teman-teman Tumblr. Teman-teman yang selama ini hanya saling menyapa di dunia
maya. Kami berbincang hal-hal yang menarik dan dalam, dan semua orang di sudut
meja rasanya jadi satu frekuensi. Bahkan saya bertemu banyak sekali orang baru
disana. Banyak pula diantaranya yang sudah menjelma jadi penulis betulan,
menerbitkan bukunya sendiri sekarang. Sebut saja Brian Krisna @mbeeer , Bang
Iid @iidmhd , Teh Novie @novieocktavia , dan the last si Fikri @miftahulfk teman saya waktu
SMA. Juga mengantarkanku bertemu idola di tumblr, yes Masgun
@kurniawangunadi di pertemuan Tumblr lainnya.
Tahun 2014 adalah tahun ter-rajin aku mengisi
akun ini. Katanya kita jadi puitis saat sedang patah hati kan? Yap, pada tahun
itu hati sedang patah, sepatah-patahnya. Namun, perjalanan di Tumblr
tidak begitu mulus. 2015-2016 sudah sibuk dengan tugas akhir, layar ini sudah jarang diisi. Hanya sesekali ditulis pikiran-pikiran sesaat.
Padahal aku rindu menulis.
Setelah lulus, 2016 akhir diri ini bertekad serius
mengisi tumblr lagi. Belum lagi proyek menulis 30 hari di Instagram yang kuikuti di awal tahun 2017, membuat semangat menulis kembali tersulut. Pada Februari
2018 ada kabar buruk. Tumblr diblokir oleh Kemenkominfo di Indonesia. Para
petinggi tumblr di Indonesia mencoba membujuk pemerintah supaya kami para
penduduk tumblr bisa kembali berkelana dengan liar disana. Memang konten
pornografi di tumblr tidak sulit ditemui, tapi konten-kontek baik lainnya lebih
banyak yang dapat ditemui. Sulit aku temui platform dimana kita
bisa saling berbagi pikiran sedalam dan sebebas disana. Namun, disisi lain ya
itulah yang terjadi. Tidak ingin berhenti di jalan aku mencoba menemukan
platform baru yang lebih luas.
Sebelum tumbr diblokir aku menulis di
intagram. Namun, sadar tulisanku kurang begitu tereksplor disana mungkin karena pikir basic instagram sesungguhnya adalah foto, bukan tulisan. Pindah
ke medium, entah kenapa merasa belum terlalu cocok. Akhirnya April 2018, kumenemukan komunitas ini, Bandung Hijab Blogger dan sangat bersyukur. Disinilah
awal mula perjalananku menjadi seorang blogger. Tidak hanya mengisi akun
blogspot saja, banyak manfaat lain yang didapat. Mulai dari bisa ambil andil
dalam acara-acara yang menarik dengan segala keuntungannya, sampai kenal
dengan orang-orang baru. Orang-orang yang punya pengalaman dan ilmu yang juga
senang untuk berbagi.
Sebelumnya, tak pernah terpikir buatku
membuka akun blogspot. Di zaman dimana instagram dan youtube begitu mendominasi,
ternyata wadah ini masih tetap awet dan punya peranan yang penting. Dari segi
dokumentasi, website ini menjadi jurnal pribadi yang menggambarkan perjalananku berdasarkan waktu. Disni juga dapat terlihat sejauh mana perkembangan
menulisku bulan ke bulan, mudah untuk dikontrol. Banyak juga konten yang
bisa dieksplor, dikelompokkan dan ini memudahkan dalam menikmatinya.
Di sisi lain, banyak sekali industri yang mempercayakan
blogger sebagai parter kerjasama terutama dalam bidang marketing. Aku baru
sadar, saat akan membeli suatu produk terbiasa melihat reviewnya dahulu
untuk akhirnya memilih produk apa yang akan dibeli. Siapa yang berjasa akan
hal ini? Tentulah para blogger. Menulis di blog itu seperti investasi kebaikan,
yang akan terus diakses orang dan membantu mereka dalam mempertimbangkan
sesuatu. Secara tidak langsung para blogger sudah membantu banyak orang. Selain
itu, dengan terbiasa menulis aku juga bisa punya kesempatan dan melatih diri
menulis di portal online lain, menjadi content writer.
Aku merasa perjalanan menulisku di blog
akan menjadi perjalanan yang panjang dan akan terus berkembang. Aku sangat
menikmati aktivitas menulis ini, apalagi dibantu dengan dukungan dari
teman-teman dari komunitas blogger, yang sama-sama berkarya di platform ini
dari berbagai kalangan. Ceritaku baru setitik, masih banyak cerita panjang
kelak akan diceritakan tentang dunia menulis di masa depan.
Sekali lagi, selamat merayakan hari ini,
Blogger. Terima kasih membuatku selalu menulis.
Terus berkarya, terus bermanfaat.
Tulisan ini adalah kolaborasi dalam
memperingati Hari Blogger Nasional 2018, bersama komunitasku Bandung Hijab Blogger.
Teman-teman boleh cek cerita temanku, Nisa tentang perjalanan menulisnya.
Dari tulisan ini, teman-teman juga bisa ikut
menebar kebaikan dengan menyisihkan sebagaian rezeki untuk teman-teman kita di Pali, Donggala dan Sigi. Semoga berkah.