Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Mulai Menulis di Blog ? Siapa takut !

Gambar
Terlalu dini rasanya buatku merayakan hari blogger nasional. Baru tujuh bulan, terhitung sejak membuat akun blogger. Dalam tulisan terdahulu pernah sedikit cerita tentang perjalanan menulis, mungkin disini akan kuceritakan kembali  lebih rinci awal cerita menulisku. Punya mimpi jadi seorang penulis dan menerbitkan buku, aku memulai menulis di media online dengan membuka akun Tumblr. Yap, layar biru langit itu yang mengawali perjalanan menulisku, kanvas ide-ideku. Akun itu isinya puisi dan prosa. Semuanya demi mengatasi segala kegelisahan hati dan pikiran dalam hidup. Entah mengapa, setelah menulis hati selalu lebih tenang, mungkin solusi konkretnya belum ditemukan tapi beban itu seperti luluh lantah. Itu yang kusuka dari menulis di Tumblr. Penduduknya yang lain juga rata-rata melakukan hal yang sama, bertanya tentang diri mereka, kemudian menemukan dirinya dan saling menyapa. Banyak pemikiran-pemikiran mendalam yang kutemui dari orang-orang di Tumblr.  Tahun 2014, aku bertemu

Wanita Inspirasiku dalam Dunia Tulis Menulis

Gambar
“Pada akhirnya tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apapun, oleh siapapun” - Perahu Kertas, Dewi Lestari Itu salah satu kutipan terbaik dari novel favoritku ”Perahu Kertas”. Sejujurnya, aku baru baca bukunya setelah nonton filmya, tahun 2012. Salah satu film yang pengadaptasiannya tidak begitu jauh dari apa yang ditulis di buku. Novel ini pula yang membuatku jatuh hati sama penulisnya, yap Ibu Suri, Dee Lestari. Dari sekian banyak buku yang ia rilis, terutama edisi Supernova, novel Perahu kertas (PK) dan kumpulan cerpen Filosopi Kopi yang jadi juaranya. Kemungkinan karena memang ini otak gak nyampe sama cerita Supernova yang rada-rada anti mainstream.   PK menurutku adalah tulisan paling ringan dan nge-pop yang perah Dee tulis. Entah mengapa tulisan ini relate banget sama kasus banyak sekali anak muda di Indonesia terutama terkait perjuangan menja

Menspad Review : Memang tahan bocor ?

Gambar
Wacana membeli menspad sebetulnya sudah digadang-gadang sejak awal tahun 2018, saat mulai berniat mengurangi sampah pribadi. Ternyata realisasinya baru terjadi bulan September. Sebulumnya menspad itu apa sih ? Menspad atau menstrual pad adalah pembalut yang terbuat dari kain. Pembalut ini dapat dicuci dan dipakai berulang kali. Biasanya bagian bawahnya dilapisi dengan bahan anti bocor, yang akan menahan  Kenapa harus pakai menspad ? Pembalut wanita merupakan salah satu benda yang sulit untuk di daur ulang. Ini karena lapisannya yang banyak dan kompleks sehingga dalam proses recycling akan sangat sulit memisahkan komponen-komponen di dalamnya. Sama halnya dengan popok. Itupun kalau kita niat memisahkannya dan memberikan pada tempat daur ulang. Kalau dibuang ke tempat sampah? ya sama seperti sampah plastik lainnya, akan bertahan sekian ratus tahun di alam. Menspad yang kubeli merknya Azza, salah satu merk terbanyak dan terrmurah di Shopee . Setelah dua hari menspad