Kamis, 31 Mei 2018

Cara Mengurangi Sampah Plastik di Indonesia

Sebetulnya saya jarang belanja ke supermarket karena masih tinggal di rumah ortu, jadi bahan makanan masih mama yang beliin. Biasanya dapat tugas anter dan temenin beliau belanja aja. Saya pribadi gak ingin memaksakan zerowaste pada keluarga, kalau keluarga tertarik, biar mereka yang dengan sadar tertarik perlahan, tapa paksaan. Jadi, ya mama kalau belanja masih pake kantong kresek. Sebenarnya, untuk seorang pemula ini adalah tantangan sendiri. Ini bisa bikin niat kita untuk menerapkan zero waste jadi ilang-ilang timbul, macem tentara angkatan laut malaisya ckck 
Pada suatu ketika, mama minta saya yang belanja ke salah satu supermarket, sebut saja Gri*a. Item yang harus dibeli hanya apel greenish smith buat mama ngejus, telor, sama sabun.  Inisiatiflah pingin pake tas belanja sendiri.



*ada beng-beng juga nyelip hehe

Saya bawa satu tas belanja yang agak besar, tapi memang belum kepikiran buat bawa wadah juga buat telor dan apel. Masih rada kaku-kaku gimana gitu, masing ngerasa belum terima atau nantinya ternyata petugasnya melarang pake wadah belanja sendiri buat telor sama apelnya #lol

Tibalah di kasir, kemudian saya bilang,
“Mbak, saya pake tas belanja sendiri ya”

Mbaknya cuma diem aja, terus ambil tas belanja yang saya sodorin.
Terus dia nanyain “ Ini gapapa satuin aja?” secara ada telor, kan.

Saya bilang “Gak apa-apa mbak, di taro di atas aja”

Ternyata memang niat saya tidak disambut terlalu baik. Tapi sudahlah saya anggap mungkin mbaknya lelah dengan kehidupan yang fana ini *loh. Setelah beberapa lama saya belanja lagi disana sama mama, dan kantong plastiknya itu ternyata ada barcode-nya. Saya lupa perhatiin struknya apa jadinya berbayar atau enggak.

Sekitar tahun 2016 kebijakan penggunaan kresek berbayar ini mulai diujicobakan. KLHK mengumumkan periode uji coba mulai dari 21 Februari hingga 31 Mei 2016, atau sekitar 4 bulan. Setalah habis masa percobaannya, KLHK mengeluarkan surat edaran bahwa kebijakan ini diserahkan pada masing-masing Pemda. Ini membuat pihak Ritel yang biasanya punya cabang di berbagai wilayah, merasa kebingungan karena ada daerah yang ingin meniadakan kantong plastik, seperti Banjarmasin ada juga yang tidak. Namun, akhirnya disepakati bahwa kantong plastik diberikan lagi secara gratis.

Sebenarnya masih ada beberapa perusahaan ritel yang sampai sekarang masih menerapkan plastik berbayar. Kalaupun tidak berbayar perusahaan ini masih memberi penawaran pada konsumen untuk tidak menggunakan kresek. Kita sebagai konsumen jadi bebas memilih. Malah mbaknya kayak yang bahagia kalau kita minta gausah pake plastik. Contohnya di Borma, Super Indo atau di minimarket, Alfamart.
Jadi kalau buat kebutuhan pribadi yang saya belanja sendiri kayak bedak, face wash, daycream, saya lebih prefer belanja ke Borma. Tambah lagi barang yang saya beli ukurannya kecil-kecil jadi bisa langsung saya masukkan ke tas, tanpa kresek ataupun kantong belanja.

Saya berharap semoga kebijakan ini bisa ditindaklanjuti kembali. Semoga semakin banyak pelaku usaha yang mendukun gerakan tanpa plastik ya, bukannya ujungnya untung di mereka juga, penyediaan plastik kan jadi berkurang.
 

Rabu, 30 Mei 2018

Bicara tentang Passion dan Masa Depan

Gambar dari : Dekoruma

Tuhan kadang menyembunyikan hadiah-hadiah indahnya di tempat yang tidak kita duga, yang mungkin sebelumnya ingin kita hindari.

Bisa mengajar buat saya menjadi satu anugrah. Selain, sedikit ilmu yang saya punya ini bisa bermanfaat setidaknya buat mengisi soal ujian, saya malah mendapat banyak ilmu dari anak-anak. Saya yang malah belajar pada anak-anak. Saya yang malah lambat laun bisa mengisi soal ujian yang Allah kasih ke saya. Apalagi setelah mengajar di kelas 7, selalu saja ada cerita yang saya bungkus pulang. Anak-anak seumuran mereka masih banyak rasa anak-anaknya dibandingkan remajanya. Mereka polos mengutarakan pertanyaan, pendapat, apa adanya dan manis. Seorang anak bertanya pada saya saat pelajaran,

“Kak, kakak cita-citanya mau jadi apa?”

Saya terdiam sejenak..
“Mau jadi dosen dek”

Cita-cita bagi anak-anak adalah sebuah profesi. Pasti terlalu abstrak kalau saya harus menjawab “Kakak mau jadi orang yang gak egois, yang hidupnya bukan cuma buat diri sendiri. Tapi, kakak juga mau bermanfaat buat banyak orang”. Jadilah jawaban itu saya ringkas menjadi sebuah kata “dosen”.

“Oh gitu. Kak, kalau arsitek sama insinyur gajinya gedean mana ka?”

Saya tertegun lagi, memilih kata-kata terbaik yang bisa saya utarakan.
“Tergantung dek. Tergantung dia kerjanya di perusahaan mana, proyeknya besar atau kecil, sudah banyak atau masih sedikit.”

“ooooh.. aku mah mau yang gajinya 30 juta per bulan ka” katanya polos.

See… anak-anak jaman now sudah punya orientasi materiil yang tinggi tenyata. Entah lingkungan, keluarga, atau media rupanya sudah mengajarkan betapa uang itu sebegitu pentingnya dalam hidup.
Kemudian temannya yang lain menambahkan,

“Mau gajinya gede? Jadi gamers aja..”

Saya tertawa. Tersadar bahwa mereka ada di zaman yang berbeda dengan saya dulu, dan dalam beberapa tahun ke depan akan banyak pilihan cita-cita baru yang diinginkan anak-anak. Anak-anak saya nanti mungkin juga tidak lagi pingin jadi pilot, dokter, polisi atau arsitek, mungkin sudah berubah jadi gamers, youtuber, bikin start up, dan pekerjaan-pekerjaa digital lainnya.

Hal yang ingin saya garis bawahi disini adalah pekerjaan yang menyenangkan adalah bukan tentang sebanyak-banyaknya penghasilan, tapi pekerjaan yang cukup. Cukup membuatmu bahagia, cukup tidak membebanimu ketika terbangun di pagi hari, dan cukup untuk membiayaimu plus menabung.
Memang kita hidup di dunia butuh uang. Itu adalah hal yang tidak bisa kita pungkiri. Tapi jangan jadikan itu sebagai tujuan utama. Kalau kata orang mah “follow your passion, money will follow you”.

Pusingnya kalau kita bingung apa sih passion kita? Itu pernah saya alami dan cara terbaik untuk menemukannya adalah terus berjalan dan memanfaatkan apa yang sudah kita punya, jangan kita mencari hal lain sementara hal yang sudah kita dapat seakan-akan dibuang gitu aja. Saya pernah ngerasa salah jurusan, dan melompat lompat ke hal lain di luar sana yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan jurusan saya. Namun, pada akhirya Allah memberi rezeki pada saya lewat apa yang sudah saya dapat di jurusan saya, jadi kenapa harus bertingkah seolah-olah apa yang saya enyam selama 4 tahun itu sama sekali gak ada?

Kita boleh mencoba hal baru, berharap pada bidang baru, tapi jangan lupakan apa yang sudah kita lakukan untuk dapat sampai di posisi sekarang, berapa banyak orang yang berkorban dan berjuang agar kita ada di posisi kita sekarang.

Balik lagi ke masalah uang, rezeki memang Allah yang mengatur. Namun, Allah sangat cinta sama hambanya yang terus berikhtiar, dan Dia tidak akan merubah keadaan kita sebelum kita yang merubahnya sendiri. Jadi, ya harus kita yang punya visi, berusaha, berdoa, kejadiannya serahkan sama Allah that’s it.

Saya baru setahun lebih mengajar, dan hampir 4 bulan bertambah waktu yang cukup intens, alhamdulillah. Masih guru amatiran yang harus terus belajar. Alhamdulillahnya, Allah cukupkan apa yang saya dapat buat memenuhi kebutuhan bulanan saya dan sedikit keinginan-keinginan plus nabung, karena makan dan tempat tinggal alhamdulillah masih gratis di rumah ortu.

Nah, bedanya disini. Setelah saya merasa senang mengajar, saya mencari kira-kira step apalagi yang bisa saya tuju supaya hidup saya semakin baik.  Jadi, semakin dewasa memang kita akan semakin realistis, tapi kita harus tetap punya visi yang ingin kita capai. Visi itulah yang menggerakkan kaki kita supaya terus semangat berjalan ke depan, dan tidak berhenti.

So, jangan berhenti dan jangan menghapus jejak yang sudah diukir ya, Insya Allah akan dikasih petujuk sama Allah kita harus lewat jalan mana. aamiin


( Tulisan ini pernah saya publish di tumblr saya sendiri pada tanggal 24 November 2017, lalu dipost ulang di sini )

Review Lip Gloss Jafra : Long Wear Lipgloss Enduring Rose

Assalamualaikum gais :)

Gimana puasanya? Masih semangat dong :) Gak kerasa kita sudah di pertengahan Ramadhan nih. Sedih rasanya, karena sebentar lagi Ramadhannya udahan. Semoga kita bisa memanfaatkan sisa ramadhan ini dengan baik dan bisa bertemu dengan ramadhan tahun depaan ya, aamiin:)

Hari ini aku mau review produk make up yang belum pernah aku coba. Ini first time in my life deh nyobain Lip Gloss :" Aku gak berharap terlalu banyak sih, karena selama ini udah terlalu cinta sama matte lipstik. Lip Gloss yang mau aku review dari salah satu brand dari Amerika yang ekspansi ke 18 negara, JAFRA. Brand ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 2013. Yap, mungkin kalian udah pada kenal ya dengan banyaknya Beauty Consultant JAFRA  yang merajalela di media sosial. Baik, kita langsung ke review aja ya.



Penampakan kotaknya seperti ini :




Kemasannya hitam simple dengan dominansi tulisan warna putih. Ini kotaknya bahasa Meksiko btw, aku gak tau apa semua produknya pakai bahasa ini atau gimana. Ada tambahan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang ditempel. Kemasannya lengkap memuat bahan-bahan yang terkandung di dalamnya, ada nomor sertifikasi BPOM, tanggal kadaluwarsanya dan isinya 8 ml. Untuk sertifikasi halalnya sih belum ada di kemasannya, tapi kalau aku cek ke websitenya disana dia bilang tanpa kandungan bahan-bahan haram seperti plasenta, babi, anjing, darah dan juga tidak dites kepada hewan (cruely free).

Nah, untuk Lip Gloss- nya sendiri bentukannya seperti ini :

Kebetulan aku dikasih yang shade Enduring Rose. Warnanya kayak gini, nude agak ke pink dikit. Tutupnya juga elegan banget warna emas.

Untuk aplikatornya lentur dan pas di bibir. Aplikatornya juga gak terlalu panjang, bikin nyaman dipakainya.

Setelah, kucoba swatch ke tangan, hasilnya seperti gini. Warnanya manis banget, baby pink dan ada sedikit blink-blink-nya. Yang paling aku suka dari produk ini adalah aroma permen karetnya, bikin pingin dikunyah yampun.

Sebelum coba ke bibir, ini penampakan bibir aku nan hitam legam haha
Setelah aku pake lip gloss ini hasilnya menjadi...
Yak tidak dia keliahatan glossy kan? Tapi sama sekali gak nutup warna bibir aku yang hitam legam ini. Kalau warna lain, merah misalnya kemungkinan bisa nutup warna bibir aku sepertinya. Dari segi tekstur, Lips gloss-nya JAFRA ini cukup lengket waktu dipake di awal tapi lama kelamaan dia lumayan enak buat dipakai kok, kalau kalian pecinta lip gloss mungkin bakal suka, apalagi baunya itu:" Duh, untung ga kemakan dah..

Rasa penasaran, membuat aku pingin coba kalau dia dipake di atas lipstik. Ini aku pake matte lipstick kesayangan aku, Purbasari Matte Lipstik Jade no. 89.

Setelah aku tambahkan Lip Gloss nya JAFRA ini, hasilnya jadi seperti ini...
Oke, kupikir hasilnya lumayan. Bisa dipake ke acara tertentu, ke undangan atau pesta malem biar bibirnya agak kinclong-kinclong gimana gitu. Tapi kalau sehari-hari aku pribadi gak terlalu pede ber-glossy ria gini hehe. Btw, ini warna bibir jadi sama kaya warna hijab padahal tidak direncanakan loh:-)

Selain shade Endurance Rose ini ada beberapa warna lain, bisa kalian lihat di website resminya https://www.jafra.co.id/jafra/id/ . Kalau mau beli, kalian juga bisa langsung ke website tadi atau ke Beauty Consultant nya yang tersebar di berbagai sosial media. Harga produk ini sekitar Rp. 157.000 , lumayan tinggi untuk sebuah lipgloss.

Kesimpulannya, overall aku suka sama produknya terutama aromanya. Lip gloss ini kalau buatku hanya bisa dipake di acara tertentu aja, jadi bakal jarang dipake. Kemudian, aku emang kurang suka lipstik yang glossy maupun lipgloss. Buat kalian pecinta lip gloss, mungkin udah pernah coba juga? Share dong pendapat kalian tentang produk JAFRA ini.

Sebenarnya, ada produk JAFRA lain yang jadi favorit aku. Blush on nya, chuuy, cinta banget deh. tunggu reviewnya yak.

Semoga bermanfaat :)






Sabtu, 26 Mei 2018

Cara Mudah Memulai Hidup Zerowaste



Aku mulai tertarik dengan gaya hidup ini sekitar bulan Februari 2018. Berawal dari keseringan nonton youtube tentang minimalist yang berujung ke zero waste. Aku coba terapkan hal baik dari dua-duanya. Dari sekian banyak asupan yang diterima, dipilah pilih kira-kira apa yang bisa dilakukan untuk memulainya, dan lagi aku tidak tinggal sendiri alias masih di rumah orang tua. Ini dia beberapa tips mudah yang kuterapkan.

1.Mulai dari diri sendiri
Rata-rata zero waster pendahulu yang aku lihat sudah hidup mandiri. Jadi mereka melakukan upaya zero waste ini hampir di semua hidupnya *bahasanye, dari perawatan pribadi, sampai manajemen di rumah dan dapur. Jatohnya lebih mudah karena bisa mengontrol semuanya. Sementara, kita yang masih tinggal dengan orang tua tentu harus menyesuaikan diri. Kurang bijaksana kayaknya kalau kita memaksakan prinsip kita pada orang lain. Jadi mulailah dari diri kita sendiri, dari hal yang paling dekat dengan diri pribadi.

2.Bawa Tumblr Sendiri
Bawa tumblr sendiri otomatis kita menolak beli air mineral botol. Selain mengurangi penggunaan plastik, cara ini sebenarnya bikin kita lebih hemat. Bayangin aja kalau setiap kita keluar rumah beli air botolan, anggap aja 5 kali seminggu kali Rp.3000, dalam sebulan kita udah ngeluarin Rp. 600.000 cuma untuk air mineral #duh. Kita bisa sesuaikan botol yang kita pakai sesuai kebutuhan dan lamanya beraktivitas di luar rumah, kalau hanya sebentar mungkin yang 400 ml cukup, tapi kalau kita seharian di luar, lebih efektif bawa yang 1-2 L.

3.Bawa bekal
Jangan gengsi bawa bekal ke sekolah, ke kampus atau ke kantor. Tradisi bawa bekal ini sudah kita terapkan sejak di taman kanak-kanak. Namun, seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini makin ditinggalkan. Rasanya gimana gitu kalau gak jajan di sekolah atau di kampus. Di kantor juga sama, rada gimana gitu kalau gak makan di luar bareng teman. Nah, kalau bisa kita ajak temen-temen buat ikut bawa bekal, kan jadi bisa sharing makan siang bareng. Eits.. jangan lupa, harus habis kinclong tak bersisa ya makanannya.

4.Bawa alat makan
Alat makan ini include wadah tambahan, sendok dan garpu, sebenarnya conditional. In case kalau tiba-tiba di jalan nemu cilok, cimin, batagor dan kawan-kawannya yang ribet kalau makan di tempat, mending kita bawa pulang tapiiii pakai tempat sendiri. Sebisa mungkin kalaupun kita mau jajan, makan di tempat jadi pilihan yang tepat. Kurangin delivery 🙂

5.Don’t Forget Your Totebag
Kalau bisa kita punya beberapa totebag yang diselipin di beberapa tempat yang kita pakai. Misalnya kita punya dua tas, nah selipin totebag di masing-masing tas atau di tempat lain kayak di kendaraan pribadi. Ini buat antisipasi kalau kita mau belanja yang tiba-tiba alias tanpa rencana, udah tenang karena siap sedia totebag.

6.Say NO ! to disposable
Menolak segala macam penjajahan plastik, kertas, styrofoam *loh. Mulai dari kantong kresek, piring gelas sekali pakai, sendok gelas sekali pakai dan se-do-tan. Biasakan untuk minum tanpa sedotan, toh minuman bisa tetep masuk mulut kan tanpa sedotan hehe Atau kalau butuh banget ya sediakan sedotan bambu atau aluminium yang sekarang udah merajalela di olshop.

7.Bawa Sapu Tangan
Mungkin ini memang terlihat agak ke-jadul-jadulan, tapi bawa sapu tangan mengurangi penggunaan tisu ternyata. Biasanya kita pakai tisu buat lap keringat, lap mulut kalau habis makan. Kenapa gak kita ganti aja sama sapu tangan? Sepeti yang kita tau tisu itu dibuat dari pohon. Aku baca dari postingannya WWF, satu pohon yang numbuhinnya 5-10 tahun hanya bisa dipakai untuk membuat 2 kotak tisu (400 lembar). Hayoloh, kita dalam sebulan habis kali satu kotak tisu. Sapu tangan ini bisa kita buat dari sisa-sisa pakaian yang sudah tidak terpakai, tinggal dibikin persegi, jait sisi-sisinya, gampang kan ?

8.Pilah sampah pribadi
Nah ini penting ! Fokus pada konsumsi pribadi kita aja dulu. Kalau kebutuhan pribadi aku misalnya produk skincare, nah kotak pembungkusnya, atau kemasan lipstick yang udah habis tetap dikumpulkan. Tunggu sampai penuh baru kita buang. Hmmm.. jangan buang ke tempat sampah yaa kalau bisa ke Bank Sampah untuk di daur ulang. Cara yang lebih mudah dikasih ke tukang rongsokan yang lewat depan rumah. Kalau kita buang ke tempat sampah juga, nanti di TPA kecampur lagi, sia-sia deh usaha kita.

9.Komposting (Goaaals!!!)
Kenapa aku bikin ini goals karena aku belum bisa composting sendiri. Kalau bisa kita sampai ke tahap ini dimana kita bisa mengolah sampah organik kita sendiri. Nyatanya, sampah yang paling banyak di TPA itu sebenarnya sampah rumah tang loh, alias sisa makanan. Maka dari itu, seharusnya kita bisa memanage konsumsi di makanan di rumah, jadi sampah yang dibuang pun memang yang harusnya dibuang, bukan dibuang karena busuk dan sisa-sisa yang gak kemakan. Ini adalah awal mula banyak orang yang juga menerapkan meal prep (nanti  kubahas di postingan lain yaa).

Itu tips-tips yang aku terapkan untuk memulai hidup yang lebih berkesadaran. Satu lagi, tetap rileks, karena pasti kita akan menemukan berbagai macam ke-fail-an. Yang perlu kita yakini adalah kita akan terus berusaha mengurangi sampah, mulai dari diri kita sendiri.

Have a Nice Day :)

Review Produk Aishaderm Cosmetics, Kosmetik Halal dengan Ekstrak Kurma


Sebelum review, aku mau ngucapin selamat berpuasa buat teman-teman yang menjalankan. Semoga semangat dan tetep produktif ya walaupun perut kosong :)

Kira-kira udah tau belum mau buka puasa pake apa? Kalau kurma, gimana?
Bulan puasa identik banget sama buah kurma, ya kan? Kurma (Dactylifera poenix) diketahui memiliki karbohidrat, mineral, protein dan serat yang tinggi. Ini bikin si imut manis ini ampuh banget buat mengatasi gangguan pencernaan dan menambah energi. Buah ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah sebagai menu buka puasa yang ideal.

Selain untuk dikonsumsi, ada salah satu barand lokal yang menginovasi kurma ini untuk dijadikan produk perawatan kulit. Nama brandnya, Aishaderm Cosmetics. Seperti namanya aishadem ini sangat identik dengan kecantikan kulit muslimah, bisa dilihat di logonya Aishaderm, Sahabat Muslimah. Ini tentunya menjadi tanggung jawab Aishaderm untuk menghadirkan produk-produk yang halal. Terbukti dengan tercantumnya logo halal di bagian belakang kemasannya.

Hari ini aku akan review tiga produk skincare dari Aishaderm. Ada Aishaderm Healthy White Moisturizer Body Lotion, Aishaderm Moisturizing Facial Wash, dan Aishaderm Lightening Day Cream.




Pertama, Aishaderm Healthy White Moisturizer Body Lotion.





Packagingnya simple banget, didominasi warna putih dan hijau. Ukurannya juga handly, 120 gram cocok buat dibawa travelling. Bagian depan produknya terpampang gambar kurma sebagai bahan utama. Body Lotion dari Aishaderm ini diklaim memiliki triple UV Protection, efektif untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Formulanya paduan dari ekstrak tumbuhan Kakadu, Kurma dan Olive Oil, membuat kulit lembut dan bercahaya. Komposisinya juga tertera jelas di belakang produk.

Waktu pertama buka tutup botolnya, bau kurmanya langsung keluar manis banget jadi kayak makanan, bikin laper gais:". Tutup botolnya di-flip, seperti tutup lotion pada umumnya. Menurutku tekstur lotionnya gak terlalu kental dan agak berair gitu. Setelah diratakan ke kulit dia agak lama buat mengeringnya. Aku kira di bakal cepet kering di kulit ternyata, jadi bikin lembab banget dan gak lengket. Rasanya kulit kayak ternutrisi banget. Lama kelamaan aroma kurmanya jadi samar digantikan oleh aroma tetumbuhan lain, kayaknya sih dari si ekstrak kakadu sama olive oli alias minyak zaitunnya. Aromanya yang awalnya manis jadi nyaman banget. Aku pribadi paling suka sama warnanya dan efek kelembabannya.



 Harganya masih affordable banget, dari range Rp. 25.000- Rp. 30.000.


Kedua, Aishaderm Moisturizing Facial Wash




Selain untuk tubuh, Aishaderm juga punya produk untuk wajah, Facial Wash. Packagingnya kembaran sama Body Lotionnya isi 120 gram, bedanya cuma di warna judul produknya aja. Facial Wash ini mengandung ekstrak kurma dan bahan lain yang katanya bisa membersihkan wajah, menjadikan wajah menjadi lebih segar terawat dan tetap menjaga kelebaban kulit. 

Waktu keluarin produknya aku agak kaget karena ternyata formulanya ringan banget, kayak gel tapi seperti biasa dia agak berair, gak terlalu kental. Untuk pemakaiannya facial wash ini perlu dikasih air sedikit sampai berbusa, diaplikasikan ke wajah, lalu dibilas. Aku pribadi terbiasa sama facial wash yang gak berbusa, karena jenis kulitku yang kering. Kalau kulit wajah kalian tipe oily mungkin akan cocok sama produk ini. Tapi aku tertarik banget mau nyoba ini, karena kesan formulanya yang ringan tadi. Dari segi aroma,sebenarnya aroma kurmanya juga gak terlalu kentara banget, lebih jelas aroma lain tapi kalem banget gak menyengat.


Moisturizing Facial Wash ini bisa kalian dapatkan dengan kisaran harga yang hampir sama antara Rp. 25.000- Rp. 30.000 aja.



Ketiga, Aishaderm Lightening Day Cream.

Yang terkahir untuk perawatan wajah Aishaderm punya Lightening Day Cream. Kemasannya imut banget, dimeternya sekitar 5 cm, masih dengan tema warna yang sama hijau dan putih.  
Day cream ini mengkalim punya Triple UV Protection, artinya dia punya tiga fungsi dalam satu produk, yaitu Anti Aging, Whitening dan UV Protection. Fungsi yang lengkap banget kan. Sayangnya, di kemasannya gak dituliskan SPFnya berapa, yang menurutku cukup penting. Di kotaknya juga ada peringatan buat jangan terlalu lama terpapar matahari, walaupun produk ini sudah ada tabir surnyanya. 

Sejujurnya aku kurang suka sama packaging cream yang dibuka gini (lebih seneng yang tube), karena creamnya jadi kayak terpapar dan agak kemana-mana isinya. Daycream aishaderm ini penutupnya tambahan di dalemnya, cukup melindungi produk supaya gak langsung terpapar.  Daycream ini isinya 20 gram, cocok lah buat masuk tas kalian. Aromanya perpaduan antara ekstrak kakadu, kurma dan bunga Daisy. Menurutku aroma bunga daisynya ini yang lebih mencolok.




Tekstur produk ini lebih pekat daripada kedua produk sebelumnya, dan gak terlalu berair, creamy banget. Warnanya kuning muda gitu, kesannya natural banget. Beda sama kebanyakan daycream yang warnanya putih.

Harganya kisaran Rp. 22.000- Rp. 33.000, tergantung tempat kalian beli.


Semua produknya Aishaderm bisa didapat dengan mudah secara online di Shopee, Bukalapak dan ecommerse lainnya. Kalau mau beli offline kalian bisa cek ke websitenya www.aishaderm.co.id/, disana ada informasi tempat mana aja yang menyediakan produk ini. Kalau di Bandung, paling gampang kalian bisa beli di Borma atau Alfamart terdekat. Selain store-nya, website ini juga kasih kalian info produk-produk lain yang Aisaderm punya.

Dari ketiga produk yang ada aku pribadi paling suka suka sama body lotionnya. Aku penasaran banget mau coba daycream-nya.
Kalian udah ada yang coba belum?, share dong kekurangan dan kelebihannya di kulit kalian. Terus produk mana aja yang kalian suka, siapa tau ada produk lain yang harta karun banget buat dipake.

Semoga bermanfaat :)