Beberapa tahun belakangan pekerjaan di bidang
digital sudah semakin tersohor dan menjanjikan. Sebut saja youtuber, vlogger,
selebgram, influencer, blogger dan pekerjaan digital lain yang ternyata menghasilkan
secara materiil juga punya waktu yang lebih fleksibel. Ini membuat banyak
millennial, pembuat konten yang dengan passionnya mencurahkan pikiran dan
hatinya menekuni pekerjaan digital. Salah satu yang paling popular, selebgram.
Selebgram merupakan seseorang yang punya banyak followers di platform
instagram, dan sering menjadi perantara atau media bagi pelaku bisnis untuk
mempromosikan produknya atau sering dikenal endorsement.
Platform Instagram sendiri memiliki 1 Billion
Active Users (1 Milyar Pengguna Aktif) setiap bulannya dan sudah disebut-sebut
sebagai “The Popular Social Networks Worldwide”. Ini tentu menjadikan instagram
sebagai sebuah “pasar” bagi pebisnis untuk memasarkan produknya. Sistem
endorsement sendiri dikenal cukup efektif untuk menarik pembeli baru karena
kecendrungan manusia yang ingin meniru idolanya (dalam hal ini selebgram).
Dari kacamataku yang mulai membuat konten
sebagai blogger. Instagram menjadi salah satu platform yang sangat relevan
untuk mempromosikan postingan blog, juga membangun citra diri/self branding.
Selain itu, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya followers, banyak
brand-brand yang menawarkan kerjasama disertai persyaratan minimal followers
instagram. Hal ini tentu membuat para blogger berlomba-lomba menaikkan jumlah
followersnya, baik secara oraganik ada pula dengan bantuan aplikasi maupun
lebih parahnya beli folowers :”
Sering bekerja sama dengan beberapa brand di
berbagai komunitas blogger vogger membuat aku belajar banyak terutama tentang
instagram, salah satunya tentang ER. Kalau blog punya DA/PA , kalau instagram
punya ER (Engangement Rate). Prinsipnya sama saja, sejauh mana keaktifan dari
akun tersebut, dilihat dar jumlah like per postingan, jangkauan posting dengan
jumlah followers.
Engagement rate = (jumlah likes + jumlah comments)/ followers x 100.
Cara menentukan engagement rate rendah/tinggi:
1%: low
1%-3.5%: average
3.5%-6%: high
> 6%: really high
Sudah ada kok aplikasi untuk langsung mengecek
ER akun kita seperti socialblade.com atau https://phlanx.com/engagement-calculator. Jadi, boleh jadi fllowersmu terus naik, namun kalau keaktifanmu
kurang, followersmu gak organik, nilai ER tidak akan tinggi, tidak
sebanding. Ini tentu saja menurunkan
citra diri kita dan akun kita, yang akan dinilai kurang baik oleh pihak brand.
Senang sekali, tanggal 13 April 2018 kemarin
aku berkesempatan ikut kelas online yang diadakan @beautiesquad dengan bintang
tamu Ni Putu Chandra @niputuchandra, atau sering dipanggil Kak Tutu. Beliau
juga merupakan seorang blogger yang kemudian rajin bikin konten makeup di
instagram. Akhirnya ia bisa mencapai followers instagram sampai puluhan ribu,
dalam waktu beberapa bulan. Kita diberi banyak sekali insight terkait instagram
ini. Pertama-tama, kenapa sih alasan kita perlu
mengembangkan Instagram.
1. Network
Instagram memiliki user base yang cukup besar,
1 milyar active users/bulannya. Jadi menggunakan Instagram adalah kesempatan
besar untuk menjangkau banyak orang dan menarik perhatian mereka dengan
kontenmu.
2.Keep up to date
Cakupannya yang luas membuat info yang hadir di
instagram sangat up to date. Seperti perkembangan berita-berita terbaru, produk
skincare, makeup terbaru dll.
3.Easy
Mudah digunakan untuk on-the go, mudah
digunakan untuk share pengalaman kalian menggunakan produk secara real time
Tentu teman-teman yang bergerak di bindang
digital entah itu blogger, vlogger maupun instagrammer ingin akun instagramnya
terus berkembang. Definisi pertumbuhan akun instagram kita dapat dibagi dalam
beberapa jenis. Pertama, tentu penambahan jumlah followers. Kedua, dilihat dari
ER dan metrik-metrik lainnya seperti profile
visit (kunjungan e profilmu), website
click (kunjungan ke website yang kamu simpan di bio), reach (jumlah instagram user yang melihat akun kalian) dan impression (berapa kali postingan kalian
dilihat oleh instagram user).
Setelah kita paham definisi dari instagram
growth, gimana caranya supaya akun kita bisa berkembang baik secara jumlah
follower maupun metrik-metrik lainnya. Berikut tips menaikkan followers ala Kak Tutu :
1.Kuasai fitur dan metric dalam instagram
Tak kenal maka tak sayang gais. Tentu kita
harus pelajari semua metrik yang ada di akun kita, apalagi kalau kita sudah
menggunakan akun bisnis. Kalau bisa catat perkembangan tiap postingan kita
lewat insightnya. Seberapa luas jangkauannya, terjadi penurunan, kenaikan atau
stabil ?
2.Tentukan niche, berinteraksi dengan akun
sejenis
Fokus sangat penting dalam mengembangkan
apapun, salah satunya instagram. Misalnya akun instagram kita focus pada konten
beauty, kita juga perlu berinteraksi saling follow dengan sesame beauty content
creator atau dengan brand brand. Ini akun membuat instagram user yang datang kea
kun kita tidak kebigungan dan mendapat informasi akurat yang mereka butuhkan.
3.Kenali audience
Agar instagram kita banyak dikunjungi, tentu
kita perlu memperhatikan pendapat followers. Cara yang dapat dilakukan adalah
dengan mengenali karakteristik audience seperti mayoritas umur, mayoritas
daerah tinggal, dan melihat kesukaan audience, misalnya lebih suka makeup
highend, Korean look atau low budget.
4.Tentukan branding
Banding sangat penting bagi seorang content
creator. Ini akan membuatnya mudah diingat dari sekian banyak pembuat konten
sejenis. Misalnya kak @niputuchandra yang memberikan kesan elegan pada tiap
postingannya, berbeda dengan sahabatnya kak @aro_kopa yang memberi kesan fun
pada postingannya, misalnya lewat backsound lagu dangdut atau india.
5.Berinteraksi dengan audience
Berinteraksi di insgram bisa dnegan berbagai
cara. Mulai dari wajah kita yang muncul di story, membalas komen audience,
membuat polling, atau pertanyaan terbuka, sampai direct message.
6.Gunakan hastag yang relevan
Hastag merupakan elemen yang dicari oleh
instagram user. Hastag akan mengantarkan potingan pada user yang membutuhkan.
Oleh karena itu, penitng untuk menyertai hastag yang relevan dengan postingan
kita. Komposisinya adalah sesuatu yang didapat dari hasil uji coba kita. Jadi,
selamat mencoba !
Begitulah kira-kira sharing-sharing serunya
dari Kak Tutu. Hal paling ngena yang dia bilang adalah “jangan sampai beli
followers, atau menambah dengan cara yang tidak orgaik”, selain berbahaya bagi
akun kita, ini tentu menurunkan integritas kita sebagai pembuat konten. Jadi,
yuk bikin konten yang rajin, semangaaaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar